Kami Mau Pindah, Asalkan Semuanya

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read

Pelaihari,BARITO – Bangunan baru berbahan kerangka batangan alumunium atau biasa disebut Taso serta atap genteng metal ini dipersiapkan untuk relokasi pedagang pasar buah maupun sayur yang saat ini berada dilokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Hasan Basri yang sifatnya sementara. Bangunan pasar yang baru bagi pedagang buah dan sayur ini berada di eks lahan bioskop Mutiara Theater atau persis didepan markas BNNK Tala di Jalan Gembira Pelaihari.

Fitri, salah seorang pedagang sayur Selasa, (9/3) ditemui saat hendak membuka dagangannya mengatakan, kalau dipindah kelokasi baru ikut saja, namun harus semuanya dipindah pendek kata semua kompak.

“Dipasar semula antara pedagang yang menggunakan mobil pick up yang membawa sayur dan dijual secara partai tidak bisa dipisahkan dengan pengecer, pada prinsipnya setuju saja asal semuanya,”kata Fitri.

Fitri sendiri sejak pukul 14.00 wita sudah mulai membuka dagangannya dan mencari barang sebelumnya, dan tutup berjualan pada pukul 21.00-22.00 wita. Barang dagangan seperti sayuran atau buah ia beli dari pedagang mobil pick up dengan alasan sangat dekat dengan tempak lapak ia berjualan. Karena Fitri sendiri adalah pedagang pengecer sayur maupun buah. Itu sebabnya antara pedagang pakai mobil pick up dengan pengecer tidak bisa dipisahkan.

Terpisah, kepala Diskopdag Tala Syahrian Nurdin mengutarakan, terkait dengan pembangunan lapak baru memang diperuntukan relokasi pedagang sayur dan buah di RTH Hasan Basri yang sifatnya sementara, dan bangunan baru sendiri sifatnya permanen, pasalnya dari Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) akan memfungsikan kembali RTH Hasan Basri.

Ia menambahkan, pembangunan pasar buah dan sayur yang baru dibangun oleh swasta, ini sebagai alternatif bagi pedagang apakah akan bergeser kebangunan baru, dan tentunya mematuhi regulasi yang ditentukan pihak swasta sebagai pihak yang membangun dan nantinya juga ikut diarahkan oleh Pemkab Tala untuk bergeser.

Berbicara pengelola oleh swasta tentulah ada profit yang didapatkan oleh pihak swasta itu. Sementara Pemkab Tala lebih kepada aspek pelayanan dan tetap ada pergerakan perekonomian, pendek kata Pemkab Tala tidak berharap ada keuntungan dari pelayanan sebuah pasar itu, papar Syahrian pula.

Bangunan pasar yang baru itu sendiri ada sebanyak 184 lapak, sementara pedagang yang berada di RTH Hasan Basri ada 200-an lebih dan merupakan geseran dari halaman Bajuin Plaza.

Lebar lapak pedagang sendiri seluas 2×3 meter persegi, dengan panjang bangunan 12 x 6 meter persegi. Akan tetapi seukuran itu bagi pedagang dinilai sangat sempit.

Pasar tersebut nantinya dikelola Koperasi Jasa Tala Berjaya. Abdi Sastera selaku bidang pengawas koperasi mengutarakan, ada memang nantinya jasa sewa sebesar Rp 3,5 juta selama 5 tahun berlaku, disamping itu ada tarif per hari yang dikenakan namun masih dalam pembahasan bersama jajaran koperasi, namun dengan kisaran antara Rp 17.500 sampai Rp 20.000.

“Tarif harian tersebut untuk jasa keamanan, kebersihan, listrik, air dan retribusi ke Pemkab Tala,”terang Abdi.

Ia menambahkan, untuk yang sewa atara Rp 3,5 sampai Rp 4 juta itu berada dibagian tengah (Jok) dengan 2 pintu, sementara sewa sebesar Rp 3.500.000 untuk 1 pintu. Penyelesaian bangunan sendiri diperkirakan habis lebaran Idul Fitri selesai, karena masih belum selesai dibangunya fasilitas sumur bor, kemudian bak penampungan limbah air pedagang agar nantinya tidak menimbulkan bau termasuk muhsola dan toilet, dan menyangkut perijinan sudah semuanya lengkap sehingga diperbolehkan oleh SKPD terkait perijinan dibangunnya sebuah pasar. Pihak koperasi sendiri sudah melakukan sosialisasi kepada pedagang terkait relokasi pasar sayur, tutupnya.

Penulis: Basuki

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment