KAKI Kalsel Dukung KPK Usut Kasus Dugaan Penyelundupan Nikel ke China

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read
Foto Istimewa

Jakarta, BARITOPOST.CO.ID – UNTUK kesekian kalinya puluhan pemuda yang berasal dari LSM Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Kalimantan Selatan (Kalsel) mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Rabu, (27 /9 2023.)
Kedatangan LSM besutan H Akhmat Husaini ini memberikan dukungan kepada KPK mengusut kasus dugaan penyelundupan Nikel ke China.

Koordinator KAKI Kalsel, Tubagus Fahmi mengatakan, saat ini KPK mengungkap sumber ekspor nikel ilegal dari Kalsel ke China yang sebelumnya diumbar Menteri Luhut Binsar Panjaitan yakni PT Sebuku Iron Lateritic Ores atau SILO yang berbasis di Kotabaru, sebuah daerah kaya mineral di pesisir Banua.“KPK menduga sejumlah nikel tertempel dalam ekspor biji besi ke China,” ujar Tubagus Fahmi.

Baca Juga: Propam Polresta Banjarmasin Periksa Urin dan Surat-menyurat serta Penampilan Personil

Menariknya, sambung Fahmi, KPK menyebut ekspor nikel yang totalnya sebesar 5,3 juta ton pada periode 2020-2022 itu bukanlah sebuah penyelundupan. Padahal diketahui temuan ekspor 5,3 juta ore nikel ke China itu diduga terjadi selama Januari 2020 hingga Juni 2022.
“Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sebelumnya memberlakukan pelarangan ekspor nikel sejak 1 Januari 2020 melalui Peraturan Menteri ESDM No.11/2019. Pelarangan eskpor demi penghiliran dalam negeri itu bahkan menuai gugatan dari Uni Eropa.“Sampai berita ini info yang kami tangkap klarifikasi KPK rupanya juga sudah sampai ke Menteri ESDM. Mentri ESDM masih mengkaji bisa tidaknya pengenaan royalti pada dua komoditas yang dikirim. Termasuk apakah ekspor yang dilakukan SILO masuk dalam kategori dugaan penggelapan atau penyelundupan,” jelasnya.

Fahmi menuturkan, dugaan bisnis gelap ekspor biji nikel ilegal sebesar 5,3 juta ton ke China dari Kalimantan Selatan merupakan hasil dari penelusuran KPK. Apalagi, sudah ada titik terang ekspor gelap nikel itu bersumber dari Kotabaru, milik SILO.“Setidaknya, begitu yang terungkap belakangan.
Artinya, pengungkapan fakta jauh lebih mudah. Objek dan subjeknya ada. Tinggal action. Harus ada tim investigasi dan harus ada surveyor independen. Serta semua data ekspor ataupun eksploitasi harus dibuka,” paparnya.

Baca Juga: Sejak Januari 2023, Tercatat 135 Kali Kebakaran di Kota Banjarmasin, Telan Tiga Korban Jiwa

Fahmi mengungkapkan, KAKI Kalsel mengendus dugaan ketidakberesan dalam ekspor ilegal nikel ke China.
Ia mendesak pemerintah turun menginvestigasi.
Terpenting menghentikan sementara semua aktivitas ekspor SILO. Sampai fakta soal nikel itu benar-benar diungkap.
“Supaya tidak berlarut-larut. Negara harus segera membentuk tim audit independen terkait kasus itu,” tegasnya.

Lebih lanjut Fahmi mengatakan, KAKI Kalsel mengendus kemungkinan dugaan manipulasi data dari Bea Cukai China. Karena fakta dilapangan masih ada data yang belum di serahkan ke KPK Ketika KPK mengaudit bea cukai China dan juga belum ada fakta valid pemerintahan Indonesia.
“Maka dari itu kami yañg tergabung dalam KAKI Kalsel menuntut dan mendesak KPK RI agar membuka siapa yang bermain ekspor nikel di Kotabaru Kalsel. Periksa dan tangkap jika ada ekspor Nikel ke luar negeri karena bertentangan dengan Peraturan Menteri ESDM No.11/2019,” tandasnya.

Hingga berita ini ditulis masih menunggu keterangan dari PT SILO.

Penulis/Editor: Mercurius

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment