Jokowi: Bansos Untuk Sembako, Jangan Rokok

by baritopost.co.id
0 comment 4 minutes read

Pemprov Siap Kawal dan Tanpa Pemotongan

Banjarbaru, BARITO – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para penerima manfaat untuk mempergunakan uang bantuan sosial (bansos) untuk membeli sembilan bahan pokok (sembako).

Presiden mewanti-wanti, uang yang diterima harus dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan, bukan malah untuk membeli rokok.

“Saya berpesan, manfaatkan bantuan secara tepat, kalau untuk beli sembako ya beli sembako, jangan digunakan untuk beli rokok. Belikan ke sembako, sehingga bisa mengurangi beban dan untuk makan dalam memenuhi kebutuhan pokok dan pangan keluarga,” ujar Jokowi pada Peluncuran Program Bantuan Tunai se-Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Senin (4/1) siang.

Peluncuran tersebut dilakukan secara langsung bersama menteri terkait dan virtual diikuti gubernur serta penerima manfaat se-Indonesia.

Presiden memastikan, bansos terus diberikan pada tahun 2021 ini dengan dana dari APBN sebesar Rp 110 Triliun.

Bantuan dari pemerintah tersebut ditujukan bagi penerima se- Indonesia  di 34 provinsi dalam rangka membantu masyarakat mengatasi dampak Pandemi Covid-19. Pada awal 2021 ini , ujar Jokowi, dirinya secara langsung meluncurkan bantuan langsung tunai se-Indonesia, yakni berupa program bantuan sembako, Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sosial tunai (BST).

Bantuan tunai pada tahun 2021 ini diberikan dalam beberapa tahapan, yakni Program Keluarga Harapan( PKH) selama 4 tahap (Januari, April, Juli, Oktober) per komponen keluarga melalui Himpunan Bank Negara (Himbara).

Bantuan sembako diberikan mulai dari bulan Januari sampai Desember senilai Rp 200 ribu per kepala keluarga (KK) per bulan.

Sedangkan BST diberikan selama 4 bulan Januari- April sebesar Rp 300 ribu /bulan/KK.

“Kita berharap, bantuan ini dapat membantu mereka yang terdampak pandemi Covid-19 dan bisa menjadi pemicu untuk  pemerataan ekonomi nasional, memperkuat daya beli masyarakat,  sehingga pertumbuhan ekonomi nasional meningkat,” tegas Jokowi.

Presiden juga menegaskan agar penerima mendapatkan bantuan secara utuh tanpa pemotongan.

“Pesan ini saya ulang terus, bahwa bantuan harus bernilai utuh tanpa pemotongan-pemotongan. Maka agar juga diingatkan kepada tetangga atau yang tidak datang (di acara pelincuran, red) supaya diberitahu bahwa tidak ada potongan, karena dikirimkan langsung kepada penerima, baik melalui bank pemerintah maupun kantor pos,” ujarnya.

Atas dasar itu, Jokowi memerintahkan menteri dan gubernur agar mengawal proses penyaluran secara cepat, tepat dan diawasi . Sehingga dampak ekonomi segera  bisa segera muncul yang diikuti pertunuhan ekonomi, serta rakyat tidak menunggu terlalu lama.

Sementara itu, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor yang mengikuti acara peluncuran secara virtual  mengaku siap mengawal penyaluran bansos.

“Pemerintah daerah, baik gubernur dan bupati siap mengawal bantuan ini, sehingga bisa sampai ke tangan penerima. Kita instruksikan kepada stakeholder terkait agar menyampaikan bantuan ke masyarakat tanpa pemotongan,” cetusnya usai menyaksikan peluncuran bansos secara virtual di Gedung Idham Chalid. Turut hadir pada kegiatan itu, para kepala satuan kerja, pimpinan perbankan, pendamping dan penerima manfaat.

Menurut gubernur, program bansos merupakan bagian dari upaya pemerintah menjaga ketahanan daerah dan masyarakat dalam menghadapi situasi akibat Covid-19 yang belum berakhir.

Kepala Dinas Sosial, Provinsi Kalsel, Siti Nuriyani mengungkapkan, data penerima bansos tahun 2021 tidak jauh berbeda dari tahun 2020.

Untuk keluarga terdampak Covid-19 pada realisasi PKH  tahun 2020 sebanyak 91.103 keluarga penerima manfaat (KPM).

Sedangkan BST sebanyak 104.248 KPM dan bantuan pangan non tunai /sembako sebanyak 141.658 KPM.

Untuk program bantuan sembako, pada tahun ini diganti dalam bentuk uang Rp 200 ribu. Uang tersebut ditransfer ke rekening penerima dan kemudian dipergunakan untuk membeli sembako di e-warung.

“Dengan memakai kartu, mereka bisa berbelanja di e-warung untuk membeli kebutuhan makanan mengandung protein nabati, hewani berupa beras, ikan, sayur, telur,” urainya.

Salah satu penerima manfaat, Anisa dari Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru mengatakan, sebelumnya, dirinya menerima bantuan berupa sembako setiap bulan.

“Bantuan pada tahun lalu berupa beras 15 liter, telur dan sebagainya. Mencukupi saja untuk keluarga dan bisa didapat dengan mudah di warung setiap bulannya tepat waktu,” ujar ibu 2 anak yang suaminya berjualan sayur itu.

Anisa yang turut mencari nafkah dengan menerima jahitan itu berharap bisa terus mendapatkan bantuan. Hal itu karena dirinya merasa belum mampu meningkatkan perekonomian keluarganya.

Sedangkan Asnawiyah, yang juga warga Kecamatan Cempaka, Banjarbaru mengaku sangat terbantu dengan BST dari pemerintah. BST sejak tahun 2020 itu menurutnya cukup untuk biaya makan sehari-hari.

Asnawiyah yang tinggal berempat , yakni anak, menantu, cucu , (suaminya telah meninggal) itu tetap berharap, kelak suatu saat dirinya dan keluarga bisa keluar dari kemiskinan.

Penulis: Cynthia

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment