BAU-Genangan air di Sungai Kecil Jalan A Yani menghitam dan menimbulkan bau tak sedap seperti ‘Peceran’. (hamdani/brt)
Banjarmasin, BARITO – Persoalan bau tak sedap yang menyengat hampir di sepanjang sungai kecil Jalan A Yani akhirnya ditanggapi PLT Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Banjarmasin, Joko Pitoyo.
Joko mengakui, bau tersebut membutuhkan penanganan khusus, namun untuk saat ini pihaknya belum bisa segera menindaklanjutinya, berhubung soal anggaran.
Joko menuturkan, soal itu akan ditindaklanjuti tahun depan yakni pihaknya bekerjasama dengan PDPAL Banjarmasin akan membuat saluran pipa limbah dimana itu dimaksud untuk mengurangi dampak tersebut.
“Soal bau di Jalan A Yani itu, tahun 2019 akan dibangun pipa terpadu atau pipa limbah dimana semua pengguna bangunan di Jalan A Yani membuang limbahnya ke pipa tersebut,” tuturnya di ruangan kerjanya, Rabu (24/10).
Menurut salah satu warga Banjarmasin, Ramadhan, bau tak sedap itu dirasakannya saat melintasi di jalan tersebut, lebih terasa lagi saat berhenti di lampu merah dekat PDAM Bandarmasih apalagi pada pejalan kaki yang melintas.
Mahasiswa Uniska ini bertanya apakah bau tersebut berasal dari limbah yang tidak dikelola dengan baik atau apa penyebab lainnya. dan hal itu apakah Pemerintah tidak bisa mengupayakan menghilangkan bau yang menurutnya terjadi sudah lama.
“Sejak 2015 bau itu sudah ada, air terlihat hitam berbau dan tidak mengalir, ini harus ada tindakan pemerintah,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Mukhyar mengatakan, mengakui munculnya bau menyengat seperti comberan itu. Itu terjadi karena endapan sisa limbah PKL yang dulu beraktivitas di Jalan A Yani tersebut. Apalagi fungsi drainase sepertinya tidak mengalir ke sungai, jadi wajar bau itu muncul karena drainase tidak berfungsi. “Bau ini muncul karena drainase tidak berfungsi dengan baik, apalagi dulu sempat dijadikan pembuangan limbah PKL,” ucapnya.
Ditanya apakah bau disebabkan karena limbah dari perkantoran, perhotelan, rumah makan di sekitar Jalan A Yani. Mukhyar berkilah, itu bukan dari sana, menurutnya perhotelan, rumah makan dan perkantoran sudah melakukan pengelolaan limbah dengan baik. jadi air yang keluar adalah air biasa saja dari bangunan itu. dan