Gepeng di Perempatan Dikeluhkan Warga  

by baritopost.co.id
0 comment 1 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Beberapa titik perempatan di Banjarmasin, banyak dikeluhkan masyarakat terkait maraknya gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang menggangu kenyamanan berlalu lintas.

Keluhan tersebut dituangkan dalam Aplikasi Layanan Aduan Masyarakat Kominfotik Banjarmasin yang direkam sejak Juni lalu.

Kasi Pengelolaan Opini Publik Diskominfotik kota Banjarmasin, Novre Gitayanti, mengatakan, aduan tentang gepeng itu setidaknya sudah ada 8 aduan masyarakat. Titik perempatan yang diadukan meliputi, Perempatan Jalan Lambung Mangkurat, Jalan S Parman dan Jalan Pangeran Antasari.  Bukan hanya gepeng, keberadaan pengamen pun juga sangat mengganggu lalu-lintas hingga marak hampir di seluruh rumah makan di kota Banjarmasin ini, dan tak tanggung-tanggung hingga dinihari mereka membuat tidak nyaman pelanggan rumah makan.

“Dari aduan itu ada tiga perempatan yang paling banyak dikeluhkan pengguna jalan, yaitu Perempatan Jalan Lambung Mangkurat, Jalan S Parman dan Jalan Pangeran Antasari,” tuturnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (4/8).

Novre melanjutkan, keluahan masyarakat itu sudah dikoordinasikannya ke dinas terkait untuk segera ditindaklanjuti. Adapun data yang dihimpun pihaknya, laporan masyarakat itu bila dijumlahkan ada 8 laporan sejak bulan Juni hingga Juli lalu.

“Laporannya ada delapan, empatnya di bulan Juni sisanya di Bulan Juli. Dua bulan itu juga soal gepeng menjadi trending laporan masyarakat,” tururnya.

Meskipun trending soal gepeng, namun laporan lainnya. Menurut Novre, masa pendemi sekarang ini laporan masyarakat terkait kemacetan cenderung menurun. Hal ini karena banyak warga yang mengurangi keluar rumah dan sadar protokol kesehatan Covid-19.

Kemudian soal keluhan jalan dan jembatan juga mengalami penurunan yang signifikan. Padahal aduan tersebut banyak terjadi pada tahun lalu. “Aduan soal infrstruktur dan kemacetan menurun drastis” tuturnya.

Penulis: Hamdani

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment