Gepeng dan Anjal Marak, Dinsos Baranai Haja Kah?

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Fenomena gelandang pengemis (gepeng) dan anak jalanan di Kota Banjarmasin diakui Satpol PP Kota Banjarmasin mengalami peningkatan saat pandemi Covid-19 sekarang ini. Menurut Kepala Bidang Penertiban Umum Satpol PP Kota Banjarmasin, Dani Matera, gepeng sekarang ini seperti tidak terkendali. Pasalnya hampir setiap hari pihaknya menertibkan gepeng dan anak jalanan, namun mereka kembali berulah di simpangan dan perempatan jalan.

Dani mengaku, pihaknya kewalahan di tengah keterbatasan personil. Meskipun itu dirinya selaku aparat penegak perda sudah menjalankan tugasnya. Gepeng yang diamankan biasanya diserahkannya kepada pihak Dinas Sosial untuk diberikan pembinaan. Namun nyatanya, banyak gepeng yang bèrulang kali ditertibkan.

“Aktivitas gepeng di kota sekarang ini meningkat. Kami tidak tinggal diam dan selalu memberikan tindakan kepada gepeng,” tuturnya saat dihubungi via ponsel, Senin (10/8).

Dani juga mengungkapkan kegeramannya yakni  antara Satpol PP dan gepeng seperti kucing-kucingan. Saat gepeng melihat pihaknya gepeng berlarian dan sembunyi dan kembali lagi meminta-minta di jalanan saat pihaknya sudah tidak ada.

Dari upaya dan penindakan, Dani mengimbau kepada masyarakat agar tidak memberikan uang kepada gepeng dan anak jalanan. Pihaknya mengancam memberikan sangksi apabila didapati ada masyarakat yang memberikan uang.

“Saya minta, masyarakat bisa bekerjasama agar tidak memberikan uang kepada gepeng. Karena bila ada yang memberi, mereka akan selalu ada dan mungkin bisa bertambah. Dari itu juga pemberi akan dikenakan sangksi,” bebernya.

Terkait laporan adanya gepeng dan anak jalanan di Banjarmasin sejauh ini sudah ada delapan laporan yang masuk di Dinas Kominfotik Banjarmasin.

Keluhan tersebut dituangkan dalam Aplikasi Layanan Aduan Masyarakat Kominfotik Banjarmasin yang direkam sejak Juni lalu.

Kasi Pengelolaan Opini Publik Diskominfotik kota Banjarmasin, Novre Gitayanti, mengatakan, aduan tentang gepeng itu ada dititik perempatan yang meliputi, Perempatan Jalan Lambung Mangkurat, Jalan S Parman dan Jalan Pangeran Antasari.

“Dari aduan itu ada tiga perempatan yang paling banyak dikeluhkan pengguna jalan, yaitu Perempatan Jalan Lambung Mangkurat, Jalan S Parman dan Jalan Pangeran Antasari,” tuturnya.

Novre melanjutkan, keluahan masyarakat itu sudah dikoordinasikannya ke dinas terkait untuk segera diberikan penindaklanjutan. Adapun data yang dihimpun pihaknya, laporan masyarakat itu bila dijumlahkan ada 8 laporan sejak bulan Juni hingga Juli lalu.

“Laporannya ada delapan, empatnya di bulan Juni sisanya di Bulan Juli. Dua bulan itu juga soal gepeng menjadi trending laporan masyarakat,” tururnya.

Penulis: Hamdani

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment