Festival Bamboo Rafting Loksado Paman Birin Ikut Jadi ‘Joki’

by admin
0 comment 2 minutes read
GUBERNUR Kalimantan Selatan Sahbirin Noor turut mengendalikan rakit pada Festival Bamboo Rafting dan Budaya Loksado di Alam Roh 7, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Ahad (25/11). Ada 80 rakit bambu yang dikerahkan pada festival itu.(foto: iman satria-brt)

Kandangan, BARITO – Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor melepas peserta Festival Bamboo Rafting dan Budaya Loksado di Alam Roh 7, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Ahad (25/11). Sebanyak 80 rakit bambu untuk  peserta yang terdiri dari satuan kerja perangkat darah (SKPD)  Provinsi Kalsel, dan Kabupaten HSS, Forkopimda dan jajaran perbankan.

Gubernur ikut pula berakit menyusuri jeram Amandit. Rakit bambu ini disediakan panitia dari Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan bekerja sama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten HSS.

Dalam mengarungi jeram di kaki pegunungan Meratus tersebut, Gubernur  yang akrab disapa Paman Birin itu terlihat cekatan saat sesekali menjadi joki rakit.

Dalam sambutannya, Gubernur mengatakan, kegiatan Festival Loksado ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk mengangkat potensi wisata yang dimiliki Kalimantan Selatan, khususnya Kabupaten HSS.

“Festival ini merupakan upaya kita untuk mengangkat dan mempromosikan potensi wisata di Kalimantan Selatan dan Kabupaten HSS khususnya. Selain itu kegiatan ini juga menjadi bagian penting guna mengembangkan budaya daerah sehingga memberikan nilai tambah dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat,” tutur pejabat nomor satu di Kalimantan Selatan itu.

Mengingat besarnya potensi wisata yang dapat dikembangkan di Kabupaten HSS,  Gubernur mengharapkan ke depan agar dikemas lebih baik dan lebih menarik lagi dengan menonjolkan ciri khas budaya dan kearifan lokal

‘’Kegiatan promosi dan sosialisasi potensi wisata di Kabupaten HSS perlu terus dilakukan sehingga dapat mendukung upaya pemerintah daerah dalam mewujudkan Kalsel sebagai destinasi wisata nasional,’’ ujarnya.

Kegiatan festival ini, lanjut Paman Birin, juga sejalan dengan prinsip pengembangan wisata yang dikembangkan oleh Kementerian Pariwisata, yaitu Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas (A3).

‘’Kemudian. Kalsel juga harus menerapkan dan mengembangkan prinsip-prinsip 2K, yaitu Komitmen dan Kreativitas. Dengan konsisten menerapkan prinsip-prinsip tersebut, nantinya pariwisata di Kalsel akan makin berkembang dan tidak akan kalah dengan pariwisata di daerah lain di Indonesia,’’ ujarnya.

Di akhir sambutannya, Paman Birin membacakan dua pantun yang terkait dengan wisata di Banua, “Tabang paring di pinggir sungai. Paring ditabang mambuat lanting. Festival Loksado sungguh ramai, Ini tanda festival yang penting.”

“Bajalan batis ka gunung Maratus. Singgah satumat di kampung Tanuhi. Amun handak wisata kita bagus, Jangan kulir malaksanakan promosi.” imn

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment