Efek Covid-19 Gejala Angsuran Mulai Terasa Melambat

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read

Pelaihari,BARITO – Begitu dahsyatnya covid-19 atau virus corona yang mewabah dipenjuru dunia hingga ke Indonesia, sehingga merasuk kesegala lini dan mampu merubah semua skedul yang semula telah tersusun rapi. Jadwal menggelar acara apapun yang sementara waktu dengan terpaksa tertunda.

Di Kalsel Kabupaten Tanah Laut, gejala yang mulai dirasakan oleh manajemen Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tala salah satunya, pada bidang pergerakan ekonomi rakyat lewat pinjaman nol persen atau disebut program Gapura Karomah (Gerakan Peningkatan Usaha Rakyat Melalui Kredit Tanpa Bunga Dan Rente Bagi Ekonomi Lemah) kepada masyarakat ekonomi lemah atau kepada para UKM, produk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu pun mulai merasakan gejala kelesuan angsuran.


Gejala yang nampaknya mulai dirasakan tersebut yakni mulai melambatnya angsuran dari para nasabah yang rata-rata para UKM.

Direktur utama BPR Tala Suprapto Senin,(31/3) kepada Barito Post mengutarakan, semenjak adanya status tanggap darurat pada Kabupaten Tanah Laut maka berpengaruh bagi angsuran dari nasabah.

“Dana yang sudah tersalur kemasyarakat sampai bulan Maret 2020 ini sebesar Rp 6.413.500.000,” ungkapnya.

Ia menambahkan, efek virus corona justru mengenai pelaku-pelaku ekonomi mikro,sebab seperti adanya libur sekolah dan tidak boleh keluar rumah,sementara jualan mereka yang berharap dari sekolah merupakan income yang sejatinya didapat,pendek kata sepi dagangan.

Lebih lanjut dikatakanya,ada bahkan yang secara tertulis meminta untuk menangguhkan angsuran walau tidak menyebutkan sampai kapan waktunya. Ada pula kelompok-kelompok yang datang kekantor untuk meminta penangguhan pembayaran.

“Memang tidak semua nasabah meminta penangguhan pembayaran angsuran,kendati demikian manajemen BPR Tala tetap menurunkan tim penagihan,”jelasnya.

Adanya video viral dari presiden RI Joko Widodo,dimana masyarakat bisa melakukan penundaan berbagai angsuran atau kredit apapun selama 1 tahun kedepan turut menjadi satu efek bagi BPR Tala.

Penyaluran dana sebesar Rp 6,4 milliar rupiah tersebut kata Suprapto, terdiri dari 4 SKPD sebagai pintu masuk kelompok yang menaungi perorangan untuk penyaluran dana yakni Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura sebesar Rp 3.165.000.000 sebanyak 384 orang, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Rp 1.220.000.000 sebanyak 105 orang, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan sebesar Rp 80.000.000 sebanyak 12 orang,Dinas Koperasi,Usaha Kecil dan Perdagangan sebesar Rp 1.938.000.000 sebanyak 321 orang. Sementara besarnya budget pinjaman bervariasi mulai dari 1 sampai 15 juta rupiah dengan rincian pinjaman 1 sampai 5 juta rupiah sebanyak 518 orang, pinjaman dari 6 sampai 15 juta rupiah sebanyak 265 orang, total Rp 6.413.500.000, ucapnya.

“Semoga nasabah bisa bekerjasama dengan tetap memenuhi kewajibannya sesuai kesepakatan yang ada, sehingga program tetep dapat berjalan dengan baik sesuai rencana yang ada serta sesuai pula dengan RJPMD Tanah Laut sebesar Rp 100 milyar rupiah sampai tahun 2023 mendatang,dan masyarakat di Tala memahami dengan benar tentang wabah corona dan bersedia mematuhi kebijakan pemerintah dalam menghadapi wabah ini,”tutup Suprapto.

Penulis: Basuki

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment