Banjarmasin, BARITO – Munculnya rencana pemerintah yang memungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pendidikan menuai protes di kalangan masyarakat tak terkecuali Akademisi Uniska MAB Banjarmasin Dr M Zainul.
Dosen senior bidang ekonomi yang menjabat Wakil Rektor l Uniska ini menolak keras rencana pemerintah tersebut.
Baginya, masyarakat seharusnya dipermudah dalam mendapatkan pendidikan. Artinya, bila lembaga pendidikan dikenakan PPN itu otomatis akan menambah biaya pendidikan itu sendiri.
Jadi kebijakan yang dilempar ke masyarakat itu kebijakan yang tidak bijak. Pasalnya, ujung-ujungnya akan mempersulit masyarakat.
“Kebijakan itu tidak bijak sama sekali, yaj tentu ini akan menjadi beban bagi lembaga pendidikan terlebihnya lembaga pendidikan swasta. Jadi saya menyatakan keberatan,” katanya saat ditemui di ruangan kerjanya, Sabtu (12/6).
Mantan Dekan Fakultas Ekonomi Uniska ini melanjutkan, Pemerintah dalam hal ini harusnya bisa lebih memperhatikan pendidikan bukan justru membebani masyarakat. Sebab, pendidikan merupapan poros utama dalam hal pengentasan kemisinan dan kebodohan.
Bila PPN diberlakukan, biaya pendidikan mahal. Itu akan berdampak pada minat masyarakat.
Kaitannya, bila minat berkurang itu akan mempengaruhi kelangsungan lembaga pendidikan alias terancam tutup.
“Saat ini saja, banyak lembaga pendidikan swasta yang sudah kesulitan, apalagi ditambah dengan PPN.PPN ini akan mengganggu operasional dan bahkan bisa berakibat tutupnya lembaga. Karena berkaitan dengan minat masyarakat untuk menempuh jenjang pendidikan,” tutupnya.
Penulis : Hamdani