Dari Limbah Dapur, Alsintan Tetap Jalan

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Pelaihari,BARITO – Pemandangan antrian panjang armada penanti Solar di kawasan area SPBU sudah bukan pemandangan yang asing bagi warga Tanah Laut. Antrian diakibatkan oleh kelangkaan pasokan Solar ini menjadikan momok tersendiri bagi para pengguna mesin Diesel, termasuk juga para petani yang menggunakan alat dan mesin pertanian (Alsintan) seperti hand tractor.

Tarsum, warga Desa Kunyit Kecamatan Bajuin salah seroang yang pemilik hand tractor Minggu, (14/11/21) mengungkapkan kalau ia pun terpaksa harus beli Solar eceran dan denga harga yang lebih tinggi dari SPBU agar hand tractor dapat bisa beroperasional.

“Awalnya mendapatkan jatah sendiri untuk pasokan Solar pertanian, namun sekarang tidak ada lagi,”ungkpanya.

Keluhan Tarsum barangkali mewakili ribuan para sopir-sopir yang armadanya memerlukan solar, baik armada barang maupun penumpang.

Oleh Politeknik Negerui Tanah Laut (Politala) pun mencoba mengembangkan peralatan teknologi tepat guna dalam pengolahan Biodiesel.

Ika Kusuma Nugraheni, M.Sc. bersama tim pengabdi Politala mengembangkan peralatan teknologi tepat guna dalam pengolahan Biodiesel yang menjadi bahan bakar alternatif. Tim Politala bersama dengan kelompok pengepul jelantah Banua Bersama Energy mencoba bersinergi untuk dapat mengolah bahan bakar alternatif Biodiesel, dengan bahan baku minyak jelantah.

Ika menjelaskan, bahan baku pengolahan Biodiesel bisa diperoleh dari bahan apapun yang memiliki kandungan minyak, termasuk limbah dapur berupa minyak jelantah. “Minyak jelantah yang umumnya hanya berupa limbah rumah tangga, diolah kembali menggunakan seperangkat alat teknologi tepat guna bersama methanol dan KOH untuk menghasilkan bahan bakar, paparnya.

Dalam proses ini, kemiripan karakter Biodiesel yang dihasilkan dengan Solar dapat menggantikan peran Solar di hand tractor. Penggunaan Biodiesel jelantah dapat langsung digunakan pada mesin diesel tanpa tambahan bahan lain dan melibatkan jurusan otomotif dalam melakukan pengembangan Biodiesel. Al hasil kegiatan pun dilakukan di Desa Kunyit Kecamatan Bajuin Kabuaten Tanah Laut, provinsi Kalimantan Selatan belum lama tadi.

Rusuminto, ketua Jurusan Mesin Otomotif Politala saat kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Kunyit tersebut juga dilakukan demonstrasi penggunaan Biodiesel jelantah pada hand tractor milik warga. Hand tractor dapat berfungsi dengan baik tanpa kendala dan menghasilkan gas buang yang lebih sedikit dibandingkan dengan penggunaan Biosolar.

Petani berharap Biodiesel dapat diproduksi lebih lanjut sehingga bisa digunakan di hand tractor petani lainnya, kata salah satu warga yang sangat antusias pada saat kegiatan berlangsung.

Kegiatan yang difasilitasi oleh Kemdikbud-Ristek melalui program PKM 2021 ini diharapkan dapat membantu dalam mengatasi permasalahan yang terjadi dimasyarakat saat ini.baz

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment