Dampak Corona, Jamaah Umroh Asal Banjarmasin Tidak Bisa Berangkat Ke Tanah Suci

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Pemerintah Arab Saudi sementara waktu menutup akses umroh. Itu dilakukan demi mencegah penyebaran Virus Corona yang belakangan ini mewabah belahan bumi di Asia.

Hal itu berdampak pada calon jemaah umroh Indonesia termasuk, Banjarmasin.

Salah satu agen travel umroh, Mardiana mengatakan sangat terkejut dengan kabar tersebut. Pasalnya travel rencananya akan memberangkatkan jemaah puluhan umroh pada bulan Rajab ini.

“Saya bingung dengan kejadian ini, kasihan para jemaah yang sudah siap diberangkatkan,” ungkapnya pada saat ditemui, Kamis (28/02) Sore.

Ia mengaku pasrah dengan keadaan dan hanya bisa berharap kepada pemerintah agar bisa segera melakukan kordinasi dengan pihak pemerintah Arab Saudi.

“Mau gimana lagi, kita sebagai travel pemberangkatan hanya bisa bergantung dengan negosiasi yang dilakukan pemerintah pusat disana,” tandasnya.

Sementara itu Kanwil Kemenag Kalsel, Noor Fahmi menghimbau, seluruh travel yang ada di Banjarmasin agar tidak memberangkatkan jemaahnya terlebih dahulu.

“Tidak hanya Kalsel, semua kena dampaknya. Sementara ini jangan memaksa untuk memberangkatkan jemaah kesana, kita harus menghormati keputusan yang sudah dibuat oleh pemerintah sana (Arab Saudi),” ujarnya.

Lanjutnya, ia menyarankan agar para jemaah harap bersabar dengan kondisi sekarang dan lebih memilih untuk menetap di Banua sampai penangguhan tersebut dicabut oleh Pemerintah Saudi.

Hingga saat ini, pihaknya masih meminta data jemaah yang akan diberangkatkan dalam jangka waktu berdekatan ini dari pihak travel. “Mereka hanya bisa pasrah dengan kebijakan itu, yang pasti pihak travel harus segara mengembalikan uang jemaah yang rencananya akan diberangkatkan dalam waktu dekat,” sambungnya.

Tidak lama berselang setelah itu, Mentri Agama RI, Fachrul Razi mengeluarkan rilis yang menyebut pihaknya memahami dan menghormati keputusan yang diambil oleh Arab Saudi itu serta bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan masyarakatnya, sekaligus mengamankan pelaksanaan ibadah haji yang jatuh pada Juni-Agustus 2020 mendatang.

“Saya sangat memahami kebijakan tersebut. Apalagi itu bertujuan untuk memberi perlindungan kepada jemaah. Kesehatan jemaah umrah kita adalah hal utama,” ucapnya di Jakarta, Kamis (27/02)

Ia mengaku sudah meminta Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah untuk terus melakukan koordinasi dengan Kementrian Luar Negeri RI, Kedutaan Besar Arab Saudi (KBSA) di Indonesia, maupun Konsul Haji KJRI di Jeddah.

“Untuk ini kita masih merumuskan langkah yang terbaik dalam menyikapi kebijakan ini dengan pihak penyelenggara umrah.

Semoga Pemerintah Saudi bisa segera menemukan upaya terbaik dalam pencegahan virus Corona sehingga niat jemaah untuk beribadah umrah bisa terlaksana kembali,” harapnya

Sementara itu, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Arfi Hatim menambahkan, pihaknya meminta para Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) untuk sementara tidak memberangkatkan jemaah umrah ke bandara sampai dengan dibukanya kembali izin berkunjung ke Arab Saudi.

“Jika ada jemaah yang saat ini sudah terlanjur berada di bandara keberangkatan, PPIU diminta tidak memaksakan keberangkatan dan memfasilitasi kepulangan mereka ke daerahnya masing-masing,” tandasnya.

“Kami mengimbau agar calon jemaah umrah dapat memahami kebijakan Saudi dan sikap Pemerintah, demi kebaikan jemaah itu sendiri,” lanjutnya.

Ia menerangkan bahwa dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan asosiasi PPIU dan maskapai untuk mendiskusikan solusi atas malasah ini

“Semoga pertemuan nanti akan menghasilkan keputusan yang tidak akan merugikan salah satu pihak,” pungkasnya.

Penulis: Hamdani

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment