BPJS Ketenagakerjaan Dukung Grab dan Kementerian UMKM Hadirkan Bantalan Sosial Digital melalui Program Rekrutmen Mitra Digital

by baritopost.co.id
0 comments 3 minutes read
Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro saat menyerahkan kartu peserta kepada salah satu Ojol Grab yang telah bekerja sama mendukung tiga program BPJamsostek, Kamis (19/6/2025).(foto : ist)

Advertorial

Jakarta, BARITOPOST.CO.ID – BPJS Ketenagakerjaan menegaskan dukungannya terhadap inisiatif kolaboratif antara Grab Indonesia dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia (RI). Terutama dalam menghadirkan alternatif kesempatan berusaha dan perlindungan sosial bagi masyarakat.

Melalui program “Rekrutmen Mitra Digital, Menjadi Pengusaha UMKM Bersama Grab!”. Kegiatan ini berlangsung di Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta dan membuka ruang bagi ribuan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas untuk menjadi bagian dari ekosistem digital sebagai Mitra Pengemudi maupun Mitra Merchant.

Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro menyampaikan transformasi ketenagakerjaan digital membawa peluang besar sekaligus risiko bagi para pekerja informal.

“Mitra digital menghadapi risiko kerja yang nyata, mulai dari kecelakaan hingga ketidakpastian di hari tua. Dalam kerja sama ini mitra yang bergabung akan mendapatkan perlindungan jaminan kerja, termasuk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Hari Tua (JHT), bahkan ada promo, satu bulan bebas iuran dari Grab. Ini adalah bentuk nyata kolaborasi dalam mewujudkan ekosistem kerja yang layak dan terlindungi,” ujar Pramudya.

Hingga Mei 2025, tercatat belasan ribu mitra Grab telah menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan. Angka tersebut diharapkan meningkat mengingat pentingnya perlindungan jaminan sosial dan jumlah para profesi driver ojek online yang belum memiliki perlindungan.

Khusus peserta Grab, tercatat sudah 34 mitra telah menerima manfaat JKK dengan total klaim Rp489 juta dan 14 mitra lainnya menerima manfaat JKM sebesar Rp588 juta. Salah satu kasus menonjol berasal dari mitra pengemudi Jabodetabek yang mengalami kecelakaan kerja dan seluruh biaya pengobatannya ditanggung penuh oleh BPJS Ketenagakerjaan tanpa batas plafon.

“Pekerja berhak bekerja keras dan bebas cemas dari seluruh kemungkinan risiko yang muncul. Untuk itu BPJS Ketenagakerjaan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjadikan kolaborasi ini sebagai contoh pembangunan ekosistem ketenagakerjaan masa depan yang adaptif, inklusif dan melindungi seluruh lapisan pekerja Indonesia,” lanjut Pramudya.

Selanjutnya Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Maman Abdurrahman, mengapresiasi langkah kolaboratif ini sebagai wujud nyata dukungan terhadap transformasi UMKM berbasis digital.

“Digitalisasi adalah kunci masa depan UMKM. Platform seperti Grab menjadi jembatan antara pengusaha UMKM dengan pasar yang lebih luas. Dengan adanya akses layanan pengantaran, pembayaran digital hingga pelatihan, masyarakat bisa tumbuh menjadi wirausaha tangguh. Dalam kondisi sulit, yang dibutuhkan masyarakat bukan sekadar bantuan, tapi peluang dan hari ini Grab hadir memberi peluang itu,” jelas Maman.

Program ini tidak hanya memperluas akses kerja, tetapi juga memastikan perlindungan sosial secara menyeluruh bagi mitra. Grab memfasilitasi pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan di lokasi acara. Dengan penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi mitra merchant serta penyediaan solusi kendaraan melalui PT Teknologi Pengangkutan Indonesia (TPI) diharapkan usaha makin lancar.

Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menegaskan Grab hadir sebagai bantalan sosial di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks. Tujuan utama dari acara ini adalah memberikan akses yang inklusif bagi siapa pun yang ingin berusaha.

“Antusias Ojol ini melebihi target, acara ini dihadiri hampir 2.000 orang yang berpotensi menjadi Mitra GrabBike, GrabCar, GrabMart, GrabFood dan Agen GrabKios. Di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti, Grab hadir sebagai bantalan sosial,” sebutnya.

Lebih dari 50% Mitra Pengemudi Grab sebelumnya adalah korban PHK, tidak memiliki pekerjaan atau kehilangan sumber pendapatan (Riset ITB 2023). Sekarang mereka punya penghasilan, akses pelatihan bahkan sebagian besar penghasilannya meningkat lebih dari dua kali lipat (Data Internal Grab).

“Hari ini mereka punya kembali kendali atas hidupnya. Ini bukan sekadar rekrutmen, tapi momentum pembukaan harapan agar Indonesia terus melaju,” terang Neneng.

Dalam kesempatan terpisah Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Batulicin Vina Dwina Yuskin menyampaikan resiko-resiko pekerjaan bisa terjadi kepada siapa saja. Termasuk mitra grab yang memiliki resiko tinggi terutama di jalan raya rawan kecelakaan. Dengan adanya perlindungan jaminan sosial mitra grab dapat terlindungi dari resiko seperti kecelakaan kerja, kematian maupun kehilangan penghasilan saat tidak mampu bekerja lagi.

“Dengan kemanfaatan yang sangat luas dan iuran yang sangan terjangkau harapannya seluruh mitra grab dapat mendaftarkan dan memastikan dirinya sudah terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” pungkas Vina.

Penulis : Advertorial/Arsuma
Editor    : Sophan Sopiandi

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar