Bertemu Wakapolda, Tokoh Dua Etnis Klarifikasi Isu Perpecahan di Kotabaru                                               

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read

Banjarmasin, BARITO – MARKAS Kepolisian Daerah (Polda) Kalsel Jalan S Parman Banjarmasin  kedatangan beberapa . orang perwakilan  Suku Dayak di Kabupaten Kotabaru, Kamis (14/11/2019) siang. Kedatangan mereka didampingi Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru Syairi Mukhlis.

Hadir juga hari itu Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan di Kalsel, Ahmad Alim Bachri mewakili etnis Bugis , Kedatangan para tokoh dari dua suku dan Ketua DPRD Kotabaru ini guna mediasi sekaligus mengklarifikasi ada nya isu gesekan etnis antar Suku Dayak dengan Suku Bugis menyusul berita yang diduga bernada provokatif dari sebuah media online .

Ketiga pihak bertemu secara  tertutup bersama Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Aneka Pristafuddin di ruang kerjanya. Proses mediasi dan klarikasi tersebut berlangsung sekitar dua jam dari pukul 11.00-13.00 WITA.

Usai pertemuan, ketiga pihak  kepada wartawan membenarkan  adanya   kegaduhan, yang bermula dari informasi salah satu media massa dalam jaringan atau online, dalam sepekan terakhir.

“Ada pemberitaan dari salah satu media yang memberitakan akan terjadi pertumpahan darah dan peperangan etnis, bunyinya seperti itulah di media. Saya ada membaca,” sebut Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru, Syairi Mukhlis.

Informasi yang diduga memprovokasi antara etnis Dayak dan Bugis di Kabupaten Kotabaru, disisipkan media online tersebut di tengah konflik sengketa lahan antara  salah satu perusahaan besar  dengan warga.

Syairi Muklis mengaku menyayangkan penulisan berita, yang dapat memecah belah persatuan antar suku itu.

“Padahal hingga saat  di Kotabaru kondisinya sangat kondusif. Nah kalau ini dibiarkan akan mengganggu kondusifitas di wilayah Kotabaru. Sementara hubungan antara Suku Dayak dan Suku Bugis di Kotabaru sangat baik,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Majelis Umat Kepercayaan Kaharingan (MUKK)  Indonesia, Sukirman mengklarifikasi dugaan pencatutan namanya seperti yang diberitakan media online tersebut. Pada berita itu tertulis Sukirman  mewanti-wanti dugaan perampasan lahan oleh JAR bisa memicu konflik etnis antara Dayak dan Bugis’.

“Terimakasih atas ini saya bisa mengasih informasi tentang keberadaan kata-kata saya di media itu. Memang saya bicara di situ, tapi bicaranya bukan mengenai rasa untuk keetnisan itu. Tetapi kita mewanti-wanti supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya .

Menurutnya  pernyataannya di media massa tersebut, tak ada niatan untuk memprovokasi etnis antara Dayak dan Bugis. Sukirman menjamin, saat ini suasana di Kotabaru berlangsung kondusif.

“Sama-sama menjaga, kita berpegang kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, NKRI Harga Mati ! Kita jaga bersama itu,” tegasnya.  Sementara itu Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan di Kalsel, Ahmad Alim Bachri mewakili etnis Bugis d, berharap kerukunan antar suku tetap terjaga.

“Ternyata berita yang selama ini beredar tidak benar adanya, sehingga dengan demikian membuat lega kita semua, bahwa kerukunan antar etnis di Kalimantan Selatan insya Allah akan terjaga dengan baik,” sebutnya.

Dia juga berpesan dan mengajak antar etnis di Kalsel, agar tidak mudah untuk terprovokasi isu yang mengatasnamakan suku di tengah konflik agraria atau kepemilikan tanah. Seperti informasi yang keliru meresahkan warga di Kabupaten Kotabaru.

Sementara itu dikutip dari Tribratanews Polda Kalsel, Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Aneka Pristafuddin  menyebutkan  silaturahmi  untuk menyatukan persepsi sebagai sesama anak bangsa sekaligus wujud komitmennya menghormati dan menghargai kearifan lokal masyarakat Dayak termasuk masalah hukum adat.

Ia mempersilahkan jika persoalan diselesaikan secara hukum adat dan tidak dibebankan ke polisi sehingga daftar kriminal menjadi rendah.”Untuk itu, kami akan memaksimalkan forum kemitraan polisi masyarakat sehingga ada sinergisitas antara aparat keamanan khususnya polisi dengan masyarakat,” kata dia seperti dikutip Tribratanews Polda Kalsel.

Sementara itu penelusuran Barito Post  konten berita yang diduga menyulut provokasi itu hingga sore kemarin masih terlihat.

Penulis : Mercurius

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment