Berkreasi Sambil Membagi Waktu Antara Api Dan Kelapa

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Pelaihari,BARITO – Antara seni dan tugas nampaknya saling berdampingan. Seperti hanya profesi Edwin Sihol sebagai anggota Pemadam Kebakaran di Satuan Sat Pol PP dan Damkar Tanah Laut, ia memanfaatkan waktu saat off piket di Damkar untuk mengutak-atik buah kelapa yang sudah tua namun sudah terlihat ada tumbuh tunasnya.

Saat bertugas atau piket untuk membantu masyarakat yang mengalami kebakaran lahan atau permukiman, ia pun menjalankan perannya sesuai tugas yang diberikan pimpinan, namun ada kalanya saat dirinya libur piket, maka tangan terampilnya berkecamuk dengan buah kelapa tua yang tumbuh tunas itu.

Ia juga sebagai koordinator sebuah grup Relawan yang bernama Respon Cepat 113 Tanah Laut.

Diteras rumahnya jalan A.Yani Desa Tajau Pecah Rt 5 Kecamatan Batu Ampar, Edwin sejak pagi sudah terlihat duduk, dan bahkan bisa sampai menjelang petang baru ia beranjak dari tempat duduknya.

Apa yang ia perbuat ?

Buah kelapa yang tua dan sudah mengeluarkan tunas itu ia rangkai. Serabut kelapa itu bisa ia bentuk binatang kura-kura, burung bahkan bentuk lainnya. Dalam proses membentuk dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian agar serabut kelapa tidak rusak. Tak jarang bahkan jika bentuknya sulit, maka harus dibantu dengan lem perekat yang super kuat.

Karya seni yang dibuatnya lazimnya disebut “Bonsai Kelapa”. Buah-buah kelapa yang sudah keluar tunasnya itu biasanya hanya dibiarkan saja berserakan tidak jauh dari pohon kelapa, dan akan hidup kembali lantaran akarnya pun sudah keluar.

Kreasi Bonsai Kelapa buatan Edwin tetap mempertahankan keberadaan akar-akar yang sudah keluar pula, namun akar-akar itu pada akhirnya akan terus memanjang, dan olehnya menggunakan media air dalam toples atau botol bekas minuman mineral. Air sendiri sebagai pengganti media tanah.

Melengkapi keberadaan seni Bonsai Kelapa yang sudah jadi dan berdiri diatas toples berisi air, maka tidak menjadi masalah jika dalam toples itu dimasukan ikan Cupang, karena juga bisa merangkap jadi Aquarium.

Ditemui dirumahnya belum lam atadi saat off kerja di Pos Damkar, ia tengah fokus membuat kreasi bentuk Teko Air dari serabut buah kelapa tersebut.

“Bahan utama adalah kelapa tua yang bertunas, bisa didapat dibelakang rumah, namun kadang harus mencari ke desa lainnya,”terang Edwin.

Ia menambahkan, bedanya media air sebagai pengganti media tanah. Akar-akarnya akan semakin memanjag dan melingkar didalam air berisi toples itu. Hasil kreasi ini memang sudah ada sebagian yang laku terjual, Karena memang ini adalah seni, tapi tetap bisa mengghasilkan nilai tambahan, terlebih dimasa pandemi covid 19 ini, semua berdampak utamanya ekonomi, itulah makanya tetap berkarya dan berbuat yang terbaik dalam masa pendemi covid 19, tutupnya.

Penulis: Basuki

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment