Apel Gelar Pasukan dan Sispamkota untuk Pengamanan Pemilu Disimulasikan

by admin
0 comment 3 minutes read

LUMPUHKAN SANDERA-Tim Gegana dan Brimob saat melumpuhkan penyandera dari salah satu bank dalam Simpamkota yang digelar Polda Kalsel dan Korem 101/Ant, Jumat 22/3/2019) pagi. (foto:sum/brt)

Banjarmasin, BARITO – Jelang pencoblosan Pemilu 17 April 2019 dilaksanakan pemilu serentak masyarakat, menyampaikan hak suaranya untuk menentukan calon pemimpin dalam kurun waktu 5 tahun kedepan.

Tak hanya itu rakyat menentuk siapa yang menentukan duduk sebagai Wakil Rakyat di DPR RI dan DPRD Provinsi Kalsel maupun kabupaten kota. Namun kenyataannya proses perhitungan suara ditolak salah satu tim Calon Presiden (Capres) hingga terjadi unjuk rasa itu disimulasikan dalam Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota).

Unjuk Rasa massa pendukung dari Capres/Cawapres yang kalah dan merasa dicurangi pada saat penghitungan suara mendatangi kantor KPU Provinsi Kalsel. Mereka dikawal personil Sat Lantas, Sat sabhara dan Sat Binmas Polresta Banjarmasin.

Melihat hal tersebut petugas yang melaksanakan pengamanan di KPU P Kalsel melaporkan kepada KaPosko Polresta tentang adanya massa yang akan berdemo / unjuk rasa di kantor KPU Prov Kalsel.

Kaposko Polresta melaporkan kepada
Kapolresta selanjutnya memerintahkan Kapolsek Banjarmasin Timur selaku pengendalian taktis dan Tim Negosiator serta Dalmas awal yang telah membentuk formasi
bersaf di belakang Tim Negosiator dengan membentangkan taili dalmas untuk melakukan negosiasi, himbauan dan pengamanan unjuk rasa.

Kapolsek Banjarmasin Timur, Katim Negosiator melaporkan kepada Kapolresta Banjarmasin tentang tidak tercapainya kesepakatan antara Korlap massa dengan petugas dan situasi massa mulai tidak tertib.

Mereka meminta perkuatan Daimas Lanjut Polresta Banjarmasin segera menuju ke TKP untuk bantuan. Setelah dilakukan Negosiasi dan
himbauan, massa semakin tidak tertib sehingga
Kapolresta Banjarmasin meminta bantuan
perkuatan Dalmas Dit Samapta Polda.

Kemudian melalui Karoops
memerintahkan kepada Dir Samapta untuk menurunkan Dalmas. Atas perintah Dir Samapta, Danki Dalmas Lanjut selaku pengendali teknis melakukan lapis ganti dengan dalmas lanjut Polresta Banjarmasin di dahului unit K-9
untuk menghalau massa dan di ikuti kendaraan taktis AWC, APC, kendaraan Raimas dan ambulance.

Kapolresta Banjarmasin memberikan himbauan kepada para pengunjuk rasa, namun tidak diindahkan. Bahkan massa melakukan tindakan yang mengancam petugas dan berperilaku mengarah kepada tindakan yang bersifat anarkis.

Danki Dalmas Lanjut memerintahkan TIM RAISA untuk melakukan pemecahan suara massa, namun massa semakin beringas. Kemudian Dalmas Lanjut melakukan desak maju tetapi massa malah melempari petugas dengan batu dan benda-benda yang ada disekitar TKP, selanjutnya Danki Daimas memerintahkan Rantis AWC untuk melakukan penguraian massa dengan menyemprotkan air.
Meskipun situasi memanas, Kapolresta beseria Tim Negosiator berupaya melakukan negosiasi dengan Korlap massa, namun tidak ada kata sepakat, bahkan massa semakin tidak tertib dan tidak mengindahkan perintah petugas serta
cenderung memperihatkan perilaku yang menyimpang. ditengah aksi demo, terdapat sekelompok massa membawa dan membakar keranda, kemudian dipadamkan oleh petugas. Setelah api dipadamkarn,
massa tidak terima terima dan semakin beringas. Danki Dalmas memerintahkan untuk melakukan

Situasi terkendali dan mulai melakukan berupaya mengganggu dan melakuhan pembakaran serta ban di Jalan raya. Melihat kondisi tersebut, Kalopresta lapor ke Kapolda Kalsel, hingga menurunkan pasukan PHH Brimob yang sudah siap di
Mapolresta untuk melaksanakan
dengan satuan Dalmas.

Karena tak mengindahkan imbuan yang diberikan PHH Brimob dan sambil berteriak melempari dengan batu dan benda-benda keras, Selanjutnya PHH Brimob melakukan sikap yakni unit rantis untuk pendorongan massa secara berurutan.

Pasukan PHiH Brimob melakukan penembakan gas air mata dan paper bali, penangkapan terhadap
aktor, pemadaman api, evakuasi korban dan turunkan kawat penghalang massa sehingga massa bisa dibubarkan dan dipukul mundur. Suma

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment