Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Danrem 101/Antasari, Brigjen TNI Ari Aryanto mengakui, pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan Selatan Kalsel (Kalsel) belum optimal.
Meski empat helikopter water heater telah dikerahkan.
“Bayangkan dari empat water bombing itu belum optimal. Padam saat itu, tapi di bawah besok muncul lagi (kebakaran) itu,” ujar Brigjen TNI Ari Aryanto, disela acara silaturahmi dengan media di Aula Korem 101/Antasari, Kamis (31/8).
Hingga Agustus ini luas kebakaran hutan dan lahan terus bertambah. Meminjam data BPBD Kalsel, memasuki akhir Agustus, luas wilayah yang terbakar tercatat mencapai 1.978 hektar.
Dari pantauan Satelit Sipongi, ada sebanyak 7.987 titik hot spot yang termonitor, tersebar di 13 wilayah kabupaten. Sementara dari pemantauan udara ditemukan 793 titik api.M”Sampai saat ini masih belum optimal. Kita harus akui itu. Kenapa? buktinya titip api ada terus,” sebut Aryanto.
Menjawab pertanyaan apa kebakaran ini memang disengaja? Aryanto menaruh curiga hal itu memang terjadi.
Kebakaran itu muncul diduga memang disengaja. Itu dikuatkan dengan adanya tersangka yang telah ditetapkap oleh kepolisian.
“Saya menyatakan tak mungkin tak ada yang membakar di awal. Sudah ada satu yang diamankan, ini bukti memang ada yang membakar lahan. Soal api lari ke mana setelah itu, itu masalahnya,” imbuhnya.
Lalu apa solusinya? Aryanto pun meminta agar upaya pemadaman dan pencegahan Karhutla di Kalsel bisa terus dilakukan bersama – sama oleh seluruh elemen. Tak hanya pemerintah tapi juga masyarakat.
“Apabila semua elemen bisa bekerjasama kemungkinan bisa kita kendalikan puncak di akhir Agustus – September kita bisa lewati ini,” pungkasnya.
Penulis/Editor : Mercurius
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya