Abdul Malik Terancam Diberhentikan Dari Rektor Uniska

by baritopost.co.id
0 comment 1 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Penetapan Rektor Uniska yang dijadwlkan 10 April terpaksa ditangguhkan. Hal tersebut menyusul dilayangkannya surat keberatan dari Dr Ir Sanusi (rival calon Rektor Uniska Abdul Malik).

Karena itu, Senat Uniska akhirnya menggelar rapat dan singkatnya telah menghasilkan 4 poin kesepakatan.

Namun disayangkan, rapat senat yang seharusnya dihadiri Rektor Uniska, Abdul Malik sebagai pimpinan Uniska MAB. Saat ditunggu ternyata tidak berhadir.

Absennya rektor juga dilakukan oleh beberapa senat lainnya yang diduga pendukung Abdul Malik.

Namun tidak hadirnya senat bukan perkara yang penting. Bagi Ketua Senat Uniska Drs Hanafi Arief, harusnya Rektor Uniska hadir sebagai pemimpin dan itu adalah kewajiban.

“Wajib hadir itu seorang pemimpin. Ini akan kita surati dan apabila tidak menghiraukan Senat bisa saja bertindak dan memberhentikan rektor karena melakukan pelanggaran,” katanya Sabtu (17/4) di salah satu Hotel di Banjarmasin.

Lantas apa bunyi hasil rapat dari 4 point tersebut. Katanya, ada terdapat cacat prosedur dalam proses Pemungutan suara Calon Rektor Uniska.

“Pemungutan suara ada kami temui cacat prosedur,” tegasnya.

Hanafi melanjutkan, senat juga mendapat laporan tentang adanya kejanggalan administratif kepegawaian salah satu calon rektor dan pihaknya akan membentuk tim investigasi untuk mengklarifikasi.

Namun, sejauh itu pihaknya masih merahasiakan konteks kejanggalan tersebut.

“Terkait itu juga, senat merekomendasikan kepada Yayasan untuk menunda penetapan Rektor sampai Tim investigasi menyelesaikan tugasnya,” katanya.

DR M Uhaib As’ad menambahkan, Uniska sekarang telah terjadi Transisi demokrasi. terkait Pemilihan Rektor (PILREK) pada 5 April lalu telah menorehkan sejarah duka bagi civitas akademika Uniska.

Transisi demokrasi itu sebagai refleksi dari akumulasi praktik oligarki berkepanjangan di kampus berlabel Islam itu. Praktik oligarki berkepanjangan itu terjadi karena mekanisme dan sistem pengelolaan universitas yang tidak merepresentasikan transparansi, akuntabilitas, dan good governance University.

Penulis: Hamdani

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment