2020 Pemko Target Bangun Incinerator

by admin
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Incinerator alat pemusnah limbah medis yang digadang dimiliki Pemko Banjarmasin ditarget 2020 sudah dibangun dengan nilai kontruksi sekitar Rp 5 miliar.

Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Lukman Hakim, bila di Pemko Banjarmasin memiliki alat tersebut tidak hanya menghemat anggaran, namun juga bisa dapat menambah pendapatan anggaran daerah. Hal itu karena daerah tetangga pasti akan memusnahkan di Kota Banjarmasin.

Mengapa Tahun ini masih belum bisa dibangunkan incinerator, itu karena masih fokus pembangunan RS Sultan Suriansyah.

“Tahun ini belum bisa dibangun, 2020 mudahan sudah bisa dikerjakan dan limbah medis Banjarmasin tidak lagi mengharapkan pihak ketiga,” katanya belum lama tadi.

Ditanya konsep bagaimana pembangunan incenerator nanti, Lukman menjawab, incenerator akan menggunakam teknologi terbaru yang sudah dilirik pihaknya dari Bandung. Alat tersebut dikatakannya lebih sederhana dalam proses pembakarannya, baik itu limbah cair maupun padat. Sementara untuk lokasinya nanti direncanakan di lokasi TPA Basirih.

Lukman melanjutkan, limbah medis di Kota ini merupakan kumpulan dari 26 puskesmas di Kota Banjarmasin. Setelah limbah terkumpul dengan jangka waktu yang sudah ditentukan, limbah akan diambil oleh pihak ketiga.

“Awalnya pemusnahan limbah ini dilakukan di RS Ulin. Karena sekarang RS Ulin over kapasitas dan tidak bisa lagi memback Up limbah medis kita, jalan keluarnya dengan menggandeng pihak ketiga, sebagai langkah alternatifnya, karena walau bagaimanapun limbah medis harus dimusnahkan,” bebernya.

Lukman melanjutkan lagi, sebenarnya pihaknya tidak ingin jauh jauh mencari pihak ketiga, itu juga melihat kondisi RSUD Ulin. Limbah medis sekaranh ini dibawa ke Semarang, masing masing limbah disimpan di setiap Puskesmas dengan aman sebelum diambil.

“Pemusnahannnya tidak menentu tergantung jumlah limbah. Bisa saja satu kali dalam sepekan atau bahkan lebih hingga satu bulan,” tuturnya.

Pengambilan limbah medis, menurut Lukman dilakuan dengan sangat hati-hati. Sampah dimasukkan mobil khusus untuk dibawa ke Semarang melalui kontiner.

“Harapannya, kedepan kita tak ingin lagi tergantung pada pihak ketiga, Pemko Banjarmasin akan membangun insenerator sendiri,” katanya.

Ia mengatakan lagi, pembuatan insenarator masih dalam pembahasan dan itu dianggarkan sekitar Rp5 miliar. Dana pembangunan insenerator itu akan diusulkan di APBD tahun 2019 mendatang dan ditanggung dua dinas, yakni dinas kesehatan dan lingkungan hidup. dan

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment