Pelaihari,BARITO – Setelah selama 1 bulan melayani warga yang hilir mudik melewati jembatan darurat Beily milik Den Zipur 8 Gawi Manuntung VI Mulawarman, kini saatnya jembatan Beily dengan panjang 15 meter dan lebar 3 meter itu tidak akan ada lagi berada dikawasan jembatan Tabanio 2 di Kelurahan Pabahanan yang terputus akibat banjir beberapa waktu lalu.
Rabu, (24/2) pagi, puluhan personil Den Zipur 8 Gawi Manuntung VI Mulawarman diback up personil Kodim 1009 Pelaihari melakukan pembongkaran jembatan yang kerap digunakan untuk keperluan militer tersebut.
Dibongkarnya jembatan Beily lantaran oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalsel I telah membuat jembatan darurat serupa disebelah kiri dari arah Pelaihari, sehingga arus lalu lintas dialihkan kejembatan milik BPJN Kalsel I itu, terang Dandim 1009 Pelaihari Letkol Infateri Adi Yoga Susetyo saat berada dilokasi pembongkaran jembatan.
“BPJN Kalsel I menargetkan sebelum lebaran Idul Fitri tahun ini jembatan permanen Tabanio 2 sudah rampung, sehingga arus lalu lintas bisa normal kembali,”kata Dandim.
Ia menambahkan, pada saat awal proses pemasangan jembatan Beily ini memerlukan waktu 36 jam atau kurang dari 2 hari lantaran terkendala papan kayu yang tebal.
Letda CZI Indra Pramana selaku Danton Jihandak Den Zipur 8 Gawi Manuntung VI Mulawarman dilokasi pembongkaran mengungkapkan, pembongkaran jembatan diupayakan secepat mungkin, material jembatan dibantu sebuah alat berat untuk proses pengumpulan agar tidak ada material yang terjatuh kesungai.
“Dalam pembongkaran jembatan, personil Den Zipur pun telah dilengkapi dari tim kesehatan, dan itu selalu melekat dalam setiap kegiatan,”tutup Indra.
Rangka-rangka jembatan Beily selanjutnya dikembalikan ke induknya di markas Den Zipur 8 Gawi Manuntung VI Mulawarman yang berada di Banjarbaru. Jembatan ini pun disiagakan dan akan kembali digunakan jika sewaktu-waktu ada dibutuhkan dipasang kembali dalam kondisi darurat bencana yang membutuhkan sebuah jembatan darurat.
Penulis: Basuki