Satpolair Amankan Enam Anak Bermain Di Sungai Antasan dan Kuin

AMANKAN ANAK-Karena membahayakan mengikuti kelotok saat berenang hingga mengganggu kelotok wisata, enam anak-anak diamankan Unit gaakkum dan Patroli Satpolair Polresta Banjarmasin di Sungai Antasan dan Sungai Kuin, Minggu (26/1/2020) pagi. (foto:ist)

Banjarmasin, BARITO – Sebanyak enam remaja karena mandi berenang di Sungai Antasan dan Sungai Kuin diamankan polisi, Minggu (26/1/2020) pagi sekitar pukul 09.30 Wita. Lantaran sangat membahayakan keselamatan mereka saat naik kelotok dan minta uang kepada penumpang kelotok.

Karenanya Anggota Unit Gakkum dan Unit Patroli Sat Polair Polresta Banjarmasin melaksanakan Giat kepada anak-anak yang mengganggu pengguna jasa perairan kelotok wisata. Sebab selain mengganggu juga keselamatan mereka bisa terkena roda kelotok bila jatuhd an tenggelam dekat kelotok.

Mereka adalah MMP (15), MR (15), MR (15), ARA (15), RAR (13) dan MAM) (15). Rata-rata mereka adalah pelajar SMP negeri dan swasta, bahkan ada juga satu anak SD dyang tinggal di sekitar Kuin Selatan. Usai diamankan kepada anak anak tersebut dilakukan pembinaan dan imbauan.

Kasat Polair polresta Banjarmasin Kompol John Lois Letedara mengatakan, selain imbauan jangan menaiki kelotok wisata yang melintas sungai dan minta minta duit sama penumpang kelotok wisata, agar tak boleh mabuk-mabukan atau oabta terlarang.” Jangan mengonsumsi atau menghirup Lem Fox, minuman beralkohol, obat obatan berbahaya apalagi narkoba,”tegasnya.

Sebab tambah John, mereka dalam posisi mandi berenang, kalau tidak control saat mabuk atau narkoba dan sejenisnya, maka bisa tenggelam karena tidak kontrol diri.”yang penting orang tua dan warga sekitar harus bisa menegur perbuatan anak tersebut yang membahayakan diri dan mengganggu kelotok wisata,”pungkas Jhon.

Penulis: Arsuma

Related posts

Sebelum Beraksi di Parkiran THM, Pencuri Mobil ini Buat Kunci Duplikat

Majelis Hakim Ingatkan Terdakwa Korupsi di BPR Amuntai Jujur

Dua Anak Babah Akui Terima Transferan dari Jaringan Gembong Narkoba Fredy Pratama