Youtuber tidak mendidik serang anak-anak usia dini

by admin
0 comment 2 minutes read

Paringin, BARITO-Para orangtua kini harus waspada dengan menjamurnya video dari para oknum Youtuber  di Indonesia, dimana sering ditemukan kata-kata yang tidak mendidik pada video yang mereka upload di Youtube, dengan bentuk tontonan animasi, kartun, games anak, dan sejenisnya.

Youtuber sendiri adalah sebutan yang diperuntukan bagi siapa saja yang mencari hobi bahkan mencari uang dengan cara membuat dan mengupload berbagai video di youtube, baik itu video film pendek, animasi, lagu, vlog, tutorial dan lainnya.

salah seorang penggiat sosial Sahabat Balangan Centre (SBC) R Supriadi atau dikenal dengan akun Facebook Orie Zain Al Ghifari (36), Sabtu (6/10), mengaku cemas dengan perkembangan putra-putrinya, setelah sering melihat youtobe dari HP miliknya.

Menurut ayah dari dua anak usia dini bernama Azki Zain Al Ghifari (6) dan Muhammad Azka Zain Al Ghifari (2) yang kini tinggal di wilayah Kabupaten Balangan, banyak youtober dan pembuat animasi yang menggunakan kata-kata kekerasan dan tidak layak didengar anak-anak, saat menguploud hasil kreasi mereka.

Oknum youtuber sengaja menggunakan  keyword  games, kartun dan animasi yang digemari anak-anak, semisal Minecraft, Upin Ipin, serta lain sebagainya, untuk memancing anak-anak yang mulai belajar mengenal tekhnologi, untuk menontonnya.

“Misal seperti video Minecraft, dengan keyword Minecraft Bapak Gila, dengan judul “7 Tempat Hiburan Yang Wajib Kalian Coba Di Hari Liburan Minecraft!” dimana di dalam kata-kata youtuber ini seakan mengandung kata cacian, hinaan hingga kekerasan, yang tidak layak didengar anak-anak,” katanya.

Akibatnya, tidak sedikit anak-anak, kini mulai meniru kata-kata kasar, sebagaimana yang mereka tonton dari yotube, “ajib, bro, guys, bahkan hingga kata-kata yang tidak mendidik seperti anjing, kampret, dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Para orangtua biasanya telah menggunakan versi aman dari sebuah youtube agar anak-anak tidak menemukan hal-hal yang berdampak negatif atau tontonan yang bersifat pornografi.

Namun hal yang tidak tersaring dari sistem pengamanan youtube tersebut, yakni video animasi yang diupload oleh para Youtuber Indonesia yang menggunakan animasi dengan keyword tontonan serta video dari games anak-anak.

“Di sini peran seluruh masyarakat,tokoh agama, dan khususnya Kemenkominfo, Komnas Perlindungan Anak (PA), Tim Cyber Crime, Dewan Perwakilan Rakyat, dan seluruh unsur harus bersatu bersama-sama menyelamatkan anak-anak Indonesia dari serangan digital ini,” imbaunya.

Bahkan dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) harus pula menjamah hal-hal yang selama ini terabaikan, namun sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental anak sebagai para penerus bangsa dan agama, yakni kata kekerasan serta lain sebagainya yang terkandung di dalamnya.

“Masyarakat Indonesia dikenal dengan budaya timur yang ramah, sopan dan santun, namun hal seperti itu yang biasanya kerap diajarkan oleh para guru, orangtua, pemuka agama, kini dicederai dengan serangan para oknum Youtuber yang bahkan bukan hanya menebarkan ucapan kotor, namun juga menikmati hasil dari hobinya tersebut, akan tetapi masih tidak terjamah oleh UU ITE,” katanya.ant/mr’s
 

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment