Warga Kalsel Tolak Aksi People Power

by admin
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO

Sejumlah elemen dan toloh masyarakat menolak keras aksi People Power yang mendemo KPU dan Bawaslu di Jakarta.

“Kami sebagai tokoh masyarakat yang memimpin berbagai ormas mengimbau lebih baik People Power itu pergi diarahkan ke masjid di bulan suci puasa ini untuk beribadah,” kata Wakil Wali Kota Banjarmasin Hermansyah yang juga Ketua KONI Banjarmasin, Sabtu (9/5).

Ketua Persatuan Pencak Silat Banjarmasin ini menolak karena People Power itu bertentangan konstitusi dan mencampuri lembaga yang sedang berjalan mengerjakan tugasnya secara profesional dan independen.

Apalagi sekarang memasuki bulan Ramadhan minggu pertama ini, sebelum itu ada perbedaan-perbedaan pilihan dan dukungan sebaiknya kembali bersatu untuk pembangunan.

“Sesudah Pemilu ini kita serahkan kepada lembaga-lembaga terkait tapi kalau ada kecurangan silakan laporan ke KPU dan Bawaslu,”tegasnya.

Ia mengajak agar warga tetap menjaga kamtibmas tidak usah pergi ke Jakarta, karena sudah diatur hukum negara yang demokratis ini bagaimana menyelenggarakan pemilu serentak, hingga muncuk ketidakpuasan dengan menuding dugaan bila KPU melakukan kecurangan seperti yang dilontarkan Amin Rais mantan Ketua MPR yang memobilisasi massa tersebut.

Menurut Hermansyah, intinya bahwa aksi itu ingin menjatuhkan pemerintah yang sah, kalau berkaitan dengan dirinya sebagai
di sini sebagai pimpinan DPW Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat) IB Kalimantan Selatan sudah menekankan kepada anggotanya agar tak ikut-ikutan aksi tersebut.

Menurutnya pesta demokrasi tinggal menghitung hari itu harus dihormati KPU dalam bekerja. Nanti ada kesempatan lagi di lain waktu lima tahun mendatang. “Hormati para perjuangan para pendahulu kita juga para ulama-ulama. Jangan sampai kita terpecah belah,”ujarnya.

Wakil Wali Kota Banjarmasin ini menjelaskan, bagaimana pun derasnya arus globalisasi harusnya kalau masyarakat kuat bersama maka tak perlu pergi ke Jakarta. “Apalagi Banjarmasin disadari pernah terjadi peristiwa mengerikan Kerusuhan 23 Mei 1998 lalu Jangan sampai terulang lagi hal tersebut,”terangnya.

Karena itu lebih baik People Power ke musala dan masjid tarawih itu yang perlu, kenapa harus ke Jakarta. “Kalau ada hal-hal yang bisa disampaikan silakan melalui jalur hukum,”tambah Ketua ketua persatuan sepakbola ini.

Hermansyah mengajak agar sama-sama menjaga kondisi secara kondusif khususnya di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan. “Mari kita jaga bersama-sama menjaga hubungan baik pemerintah maupun kerukunan antar umat beragama dan kita juga berharap masyarakat yang ikut-ikutan tidak usah ikut demo.

Justru sebaiknya dalam bulan suci Ramadan ini perbanyak orang pergi ke musala dan bersedekah, itu yang kita lakukan di bulan puasa 1440 Hijriyah ini,”sebut H Hermansyah.

Dia menyatajan kalau yang merasa dicurangi segala protes silakan sampaikan kepada aturan konstitusi. Di samping itu masih ada Bawaslu untuk melanjutkan aksi protes itu.
Mari ujarnya menjalankan pemerintahan ini negara ini berdiri diatas aturan dan hukum.

Selanjutnya perbedaan-perbedaan yang kemarin terjadi, diharapkan beratu kembali, karena perbedaan gaya itulah disebut demokrasi. Berikanlah kepada pihak pihak yang menyelenggarakan Pemilu maupun pemerintahan ini untuk berdiri diatas aturan-aturan hukum yang berlaku di Indonesia. “Kalau seandainya mau berangkat lebih baik diurungkan karena hanya membuang energi,”pungkasnya.

Arsuma

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment