Wanita Penghuni Kos di Kayu Tangi 2 Banjarmasin Ditemukan jadi Mayat

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read
MAYAT MEMBUSUK - Penghuni kamar kost di Jalan Komplek Kayu Tangi 2 RT 21 Kelurahan Pengeran Banjarmasin Utara ini ditemukan sudah jadi mayat dalam kondisi membusuk, Selasa (6/2/2024) dinihari. (foto:ist)

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID Seorang wanita penghuni kost di Jalan Kayu Tangi 2 RT 21 Jalur Utama No 72 Kelurahan Pangeran Kecamatan Banjarmasin Utara ditemukan tak bernyawa, Selasa (6/2/2024) dinihari sekitar pukul 05.00 Wita. Ironisnya Febriana Sintia Dewi (49) itu kondisinya sudah membusuk dan diduga karena sakit jantung yang dideritanya selama ini.

Baca juga: Kapolresta Banjarmasin Kembali Cek Mobil dan Motor guna Kesiapan Pemilu 2024

Wanita yang tidak bekerja itu sebelumnya diberitahu oleh anak kost kepada adik almarhumah yakni Debby Sintia Rini (48) bahwa ada bau busuk di dalam kamar kost yang dihuni oleh Febriana. Selanjutnya Debby mengajak temannya bernama Irfan (48) untuk melihat kakaknya yang berada di dalam kamar kos tersebut.

Pada saat diperiksa perempuan itu sudah dalam keadaan meninggal dunia dan sudah membusuk, dan kejadian tersebut dilaporkan ke pihak kepolisian setempat. Selanjutnya ditangani oleh Polsek Banjarmasin Utara.

Baca juga: Kapolresta Banjarmasin Kembali Cek Mobil dan Motor guna Kesiapan Pemilu 2024

Sebelumnya Febriana berangkat dari Palangkaraya ke Banjarmasin, Rabu malam bersama keluarga. Kemudian pada Jum’at ia sempat mengeluh sakit jantung kepada Debby melalui medsos chat WA, bahwa dirinya merasa sakit dan kelelahan.

Dari keterangan Debby menyebutkan bahwa kakaknya sudah lama menderita sakit jantung dan sering mengeluh hal tersebut. Namun yang bersangkutan tetap mau tinggal sendiri di kost tersebut.

Baca juga: Kapolresta Banjarmasin Kembali Cek Mobil dan Motor guna Kesiapan Pemilu 2024

Kapolsek Banjarmasin Utara Kompol M Noor Chaidir melalui Kanit Iptu Aries mengatakan, pada saat ditemukan mayat itu tidak ada tanda tanda kekerasan pada korban. “Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan aotopsi dan menganggap korban meninggal secara wajar akibat sakit yang dideritanya,”pungkasnya.

Penulis : Arsuma
Editor : Mercurius

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment