Tri Risma Harini Minta Pemkab Bangun Shelter

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read

Pelaihari,BARITO – Menteri Sosial RI Tri Risma Harini meminta kepada Pemkab Tanah Laut untuk membangun Shleter atau tempat penampungan sementara bagi warga yang terdampak bencana banjir sebelum dilakukan evakuasi menyeluruh kepada warga yang terdampa banjir. Penegasan itu disampaikan Tri Risma Harini pada Rabu, (15/9) sore kemarin saat melakukan kujungan ke Desa Asam-Aam Rt 6 dan 7 di Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut, Kalsel.

Kedatangan Mensos RI ini disambut bupati Tala H Sukamta dan forkopimda serta dari unsur Dinas Sosial provisi dan kabupaten serta pihak lain yang terkait kebencanaan.

Mensos RI yang turun dari mobil sesaat berbincang bersama Sukamta langsung berjalan menyisiri Desa Asam-Asam di Rt 6 dan 7 mengingat pada desa ini beberapa hari lalu akibat curah hujan yang tinggi mengalami luapan air sungai setempat kepemukiman, akan tetapi dalam kurun waktu 3 hari air cepat surut dan dalam batasan aman.

Kendati demikian menjadi atensi Mensos agar kedepannya dapat mengurangi dampak yang lebih besar. Mensos juga menekankan kepada Pemkab Tanah Laut agar dalam penanganan bencana dapat dengan cepat bertindak, mengingat perlu waktu 1 jam dari ibukota kabupaten menuju Desa Asam-Asam.

Mensos Tri Risma Harini yang melakukan penyisiran pemukiman warga pun terlihat sambil berdialog dengan Sukamta, seraya memberikan bantuan makanan dan keperluan anak-anak serta bayi. Warga pun merasa senang bantuan yang diberikan langsung oleh Mensos. Warga pun tidak ingin momen kunjungan Mensos RI ini dengan mengabadikannya melalui ponsel mereka masing-masing.

Diutarakan Samiyah warga Desa Asam-Asam Rt 6, saat tejadi banjir pada siang hari tanggal 11 September lalu, saat itu ia bersama anaknya tengah tidur-tiduran. Ia pun kaget karena luapan air cukup cepat menggenangi rumahnya.

“Ketinggian air saat itu sepinggang orang dewasa, langsung saja saja anak-anak keluar rumah dan dibawa menuju lokasi rumah warga lain yang posisinya lebih tinggi, dan bantuan dari ibu Menteri ini Alhamdulillah senang menerimanya,”ujarnya.

Mensos RI pun turut berdialog dengan warga yang tengah duduk-duduk diteras rumah mereka.

Usai melalukan penyisiran kepemukiman warga, Mensos RI menyaksikan proses psikolososial olah Layanan Dukungan Psikolosial (LDP) dari Dinas Soial sebagai upaya pemulihan dari trauma bencana kepada anak-anak.

Dalam keterangan persnya Mensos RI Tri Risma Harini mengatakan, kunjungan ke Desa Asam-Asam ini juga atas adanya pemberitaan dimedia yang menceritakan sangat luar biasa, jadi dilihat langsung kondisinya.

Risma menjelaskan, yang berbahaya itu pada saat air sungai meluap ditambah air laut juga pasang maka air akan terjebak. Lantas dengan kondisi demikian seberapa cepat warga bisa pergi dari rumahnya itu ketempat atau ia bisa berlindung, dan pengakuan warga lari ketetangga, atau naik keloteng dan warga ternyata minta perahu.

“Perahu memang ada bagusnya, akan tetapi air ini tidak tenang, arusnya deras, justru itu beresiko, atau justru ada bencana karena naik perahu, sehingga harus hati-hati mengambil keputusan itu. Meminta ke bupati agar ada tempat ditengah-tengah perkampungan itu dibangun Shelter untuk warga bisa menyelamatkan diri yang bersifat sementara sebelum dilakukan pertolongan, karena kalau arus air itu deras maka siapapun terkecuali TNI AL yang sudah terlatih maka akan fatal terseret arus,”jelas Risma.

Risma juga memberikan saran dalam hal penanganan penyelamatan orang ketika arus banjir datang yakni dengan memberikan pelampung kepada anak-anak.

“Pada rumah-rumah warga harus disiapkan pelampung untuk anak-anak jika terdeteksi akan datang air secara tiba-tiba, sehingga orang tuanya tinggal menarik. Cara seperti ini mutlak diperhatikan apalagi warga tidak mau pindah rumah yang berdekatan dengan sungai,”paparnya.

Sementara itu Bupati Tala H Sukamta mengatakan, efek global warming atau pemanasan global sangat luar biasa dan itu akan mendatangkan bencana yang sangat besar.

“Atas instruksi Mensos RI, Pemkab Tala siap menyiapkan segala yang menjadi arahan utamanya penyelamatan kepada warga terdampak banjir. Wilayah Desa Asam-Asam sendiri masih dalam batas normal karena banjir beberapa hari lalu air cepat surut, namun demikian tetap menjadi atensi tim bencana kabupaten untuk mengantisipasinya. Perintah Mensos ini menjadi perhatian,”tutup Sukamta.

Penulis: Basuki

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment