Seminggu Air Ledeng tak Mengalir, Warga Sungai Lulut Minta Ini ke PDAM

ANTRI LEDENG-Beberapa warga saat antri air ledeng guna keperluan masak dan air minum lantaran sudah sepekan air PDAM di Sungai Lulut Km 9,3 tidak mengalir, Rabu (3/2/2021) pagi. (foto:ist)

Sungai Tabuk, BARITO – Air PDAM di kawasan Jalan Sungai Lulut Km 9,3 RT 16 Kelurahan Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar sudah sepekan ini tidak mengalir, Rabu (3/2/2021). Warga yang sempat bertahan hanya mengandalkan persediaan air untuk masak dan minum  dari drum juga sudah habis dalam dua hari.

Seperti dialami Warni (46) warga Komplek MJ Perdana 1 ini, dirinya sempat membeli satu dus minuman air mineral. Karena air mineral hanya cukup buat memasak dan minum itu, sedangkan  dari bantuan air mineral terdampak beberapa orang juga habis.

Warni juga bersama anaknya sempat harus minta air dari Mushala Arraudah setempat, namun hanya bisa untuk dua hari. Dia pun mencoba untuk mencari informasi dari warga sekitar terkait nasib yang sama.

Ternyata di Komplek Pesona MJ Perdana 2, mendatangkan air tanki yang ditampung di tandon setempat. Warga pun beramai-ramai membawa ember dan jerigen guna stok dalam dua hari untuk memasak dan air minum. Bahkan untuk mandi dan cuci, ia sering pakai air hujan.

Salah satu warga MJ 2 bernama Fajri menambahkan, salah satu tokoh warga yang tuakan melalui Najib kemudian melaporkan ke PDAM di Sungai Lulut dan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina. Karena kewenangan PDAM masih dari PDAM bandarmasih Banjarmasin.

“Jadi kami sudah mendatangkan satu tangki air ledeng gratis, namun rupayanya tidak mencukupi. Lantaran warga bagian belakang tidak kebagian. Selanjutnya didatangkan lagi satu tanki,”bebernya.

Sementara itu dia juga heran kenapa jadi air PDAM tak mengalir, namun jawaban dari pihak terkait tidak jelas. Dia berharap hal ini dapat diatasi segera, sebab warga baru saja kebanjiran kecapean habis bersih-bersih rumah dan usai bekerja harus mengantri air ledeng gratis.

“Ada yang bilang mengalir tapi kecil dan pipanya kecil harus diganti yang besar sampai ke ujung MJ. Sebab pertambahan jumlah perumahan dan penduduknya. Selain itu  di Sungai Lulut MJ 1 dan 2 pipanya paling ujung, dan seharusnya masuk kewenangan wilayah Kabupaten Banjar,”pungkas Fajri.

Penulis: Arsuma
Editor : Mercurius

Related posts

HM Tambrin: Layanan Haji Ramah Lansia Dimulai dari Tanah Air

BPSDMD Kalsel Didorong Tingkatkan Penerimaan PAD

Komisi III DPRD Kalsel Pelajari Pengelolaan Angkutan Perkotaan Di Bali dan Inginkan Kereta Api Di Banua