Banjarmasin, BARITO – Pandemi virus Corona (Covid-19) di Kalimantan Selatan kini dampaknya terasa di sektor usaha dan pendapatan asli daerah (PAD).
Contohnya banyak perusahaan yang tutup dan merumahkan karyawannya bahkan harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal ini pun dialami industri kecil akibat melemahnya perekonomian. Sehingga imbas Covid-19 ini sangat terasa disemua sektor baik pertanian, perkebunan, pertambangan dan lainnya.
Hal ini diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Kalsel Imam Suprastowo kepada wartawan di Banjarmasin, Rabu (29/4/2020) usai melaksanakan kunjungan kerja komisi ke Kabupaten Tapin dan Hulu Sungai Selatan.
“Kondisi perekonomian memang kita rasakan terdampak Covid-19,” ujar Imam.
Politisi PDI Perjuangan ini mencontohkan untuk sektor PAD berpotensi mengalami penurunan 30 persen sampai 50 persen. Hal ini karena banyak sektor usaha mengalami penurunan terutama sektor pertambangan, seperti hasil tambang batubara.
“Semoga ini sebatas prediksi saja diatas kertas,” ujarnya.
Imam melanjutkan untuk sektor pajak seperti Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Kabupaten Tapin mengalami penurunan tidak sampai 1 persen, sementara di HSS mengalami penurunan hingga 50 persen. Kondisi seperti ini tentu kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa karena ini keadaan yang memaksa merasakan dampak negatif khusus sektor perekonomian.
“Kita optimis Covid 19 Ini bisa selesai 1 hingga 2 bulan kedepan. Akan tetapi dampaknya ini yang harus kita cermati,” kata Imam.
Sambungnya, lemahnya daya beli masyarakat umum ini juga disebabkan pekerjaan yang mengalami penurunan pendapatan.
Namun diinformasikan Imam bahwa pihaknya mendapatkan informasi Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor mengeluarkan kebijakan akan menghapus denda pajak kendaraan bermotor akibat dari dampak Corona.
“Saat pandemi Covid-19 ini masyarakat lebih mementingkan beli beras dan menunda kewajiban membayar pajak kendaraan,” tandasnya.
Penulis : Sopian