PTM SMA Sederajat di Kalsel akan Dievaluasi

PELAKSANAAN uji coba pembelajaran tatap muka di salah satu SMA di Kalsel.(foto: antara)

Banjarmasin, BARITO – Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) pada di 30 sekolah jenjang SMA, SMK dan SLB yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, mulai Senin (4/10), berjalan lancar.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel Muhammad Yusuf Effendi di Banjarmasin, kemarin, mengatakan, pemantauan pelaksanaan uji coba PTM dilakukan pengawas sekolah (PS) masing-masing wilayah di semua sekolah.

“Laporan yang kita terima, semua tidak masalah, PTM berjalan lancar,” ujarnya.

Uji coba ini, lanjutnya, akan terus dipantau setiap hari hingga satu atau dua pekan ke depan. Kemudian akan dievaluasi, sebelum menetapkan PTM di sekolah SMA/SMK sederajat secara keseluruhan di Kalsel.

“Arahan Pak Gubernur tadi siang (pada acara Temu Forum Anak Daerah Provinsi Kalsel di Banjarmasin, red), sejauh memenuhi persyaratan, nantinya semua sekolah (SMA/SMK/Sederajat) bisa melakukan PTM,” jelas Yusuf lagi.

Sebelum memberlakukan PTM secara keseluruhan, imbuh dia, selain uji coba PTM berjalan lancar, akan dipastikan terlebih dulu tidak ada klaster sekolah atau siswa-siswa yang terpapar Covid-19 selama uji coba PTM.

“Nanti Jumat akan ada pertemuan para kepala sekolah yang tergabung dalam MKKS,” ujar Yusuf.

Disebutkan, jumlah SMA sederajat di Kalsel ada 357 sekolah, yakni 203 SMA, 127 SMK dan 27 SLB. Uji coba PTM dilakukan pada 30 sekolah piloting, yakni SMAN 5 Banjarmasin, SMAN 2 Banjarbaru, SMAN 1 Martapura, dan SMAN 1 Rantau.

Kemudian, SMAN 2 Daha Utara,Hulu Sungai Selatan, SMAN 2 Barabai, SMAN 1 Amuntai, SMAN 1 Awayan, Balangan, SMAN 2 Tanjung, SMAN 1 Alalak, Batola, SMAN 1 Pelaihari, Tanah Laut, SMAN 1 Angsana, Tanah Bumbu, SMAN 1 Kotabaru , SMKN 3 Banjarmasin, SMKN 2 Banjarbaru, SMKN 1 Martapura, SMKN 1 Tapin Selatan, SMKN 1 Daha Selatan, HSS, SMKN 1 Barabai, HST, dan SMKN 2 Amuntai.

Selain itu, di SMKN 1 Batumandi, Balangan, SMKN 1 Pelaihari, SMKN 2 Simpang Empat, SMKN 1 Kotabaru, SLBN 2 Banjarmasin, SLB-C Negeri Pembina Provinsi Kalsel, SLB A Negeri Martapura, SLBN Kandangan, SLBN Balangan dan SLBN Kotabaru.

Sebelumnya, Yusuf menerangkan, Disdikbud Kalsel telah mengantongi izin dari Ketua Harian Satuan Tugas Covid-19 Provinsi Kalsel untuk melaksanakan PTM

Surat tertanggal 20 September 2021 yang ditandatangani Roy Rizali Anwar, yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, itu bernomor 360/871/BPBD/IX 2021 mengenai PTM SMA sederajat.

Menurut Yusuf, ada lima kriteria yang harus dipenuhi sekolah, yakni untuk kegiatan PTM di sekolah harus memperhatikan level status daerah yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM.

Bagi wilayah dengan PPKM level 1 hingga level 3, maka PTM bisa digelar di sekolah yang memenuhi persyaratan. ‘’Tiap kabupaten dan kota di Kalsel hanya satu sekolah, baik SMK, SMA maupun SLB,” cetus Yusuf.

Selanjutnya, sekolah harus memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Dalam hal ini, jumlah peserta didik hanya 50 persen dari kapasitas maksimal ruangan. “Baik peserta maupun pendidik harus mengikuti rapid test antigen. Sekolah juga sudah harus berkoordinasi Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan setempat sebelum menggelar PTM,” sebutnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Muhammad Muslim mengatakan, pihaknya terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi pelajar untuk mendukung pelaksanaan PTM terbatas.

Dikatakan,ada 402.120 warga Kalsel berusia 12-17 tahun yang menjadi sasaran vaksinasi. ‘’Hingga sekarang capaiannya msih di bawah 20 persen,’’ ujarnya, pekan lalu.

Karena itu, Dinas Kesehatan Kalsel bersama kabupaten dan kota terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi pelajar, dengan menggandeng TNI dan Polri.

Selain itu, Dinkes juga jemput bola dengan menggelar vaksinasi massal di sekolah-sekolah.slm

Penulis: Salman
Editor : Dadang Yulistya

Related posts

Perumda PALD Banjarmasin Belajar PAL Dari Tim Malaysia

Konsolidasi Bawaslu RI dengan Media Sebagai Pilar Demokrasi

PLN IP UBP Barito Perkuat Kesejahteraan Tenaga Kerja dalam Momentum Hari Buruh Menuju Lingkungan Kerja yang Produktif