PMI Kalsel Susun SOP Zonasi Logistik

by admin
0 comment 2 minutes read

ZONASI LOGISTIK-PMI Kalsel gelar penyusunan SOP Zonasi Logistik.(foto : sophan-brt)

Banjarmasin, BARITO – Palang Merah Indonesia (PMI) mulai menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Zonasi Logistik, termasuk PMI Kalimantan Selatan. Langkah tersebut merespon imbauan Ketua Umum PMI Pusat HM Jusuf Kalla, yang menginginkan maksimal hanya 6 jam bantuan sampai di titik bencana.

Hal ini disampaikan Masfuri Bidang Sarana Prasarana PMI Pusat, disela pengarahan penyusunan SOP Zonasi Logistik pada perwakilan PMI 13 Kabupaten/Kota se-Kalsel, Sabtu (23/2/2019) di salah satu hotel berbintang di Banjarmasin.

“Berkaca dari kejadian bencana alam di Sulawesi dan Lombok. Ada hal tidak terduga, seperti pelabuhan atau bandara, yang tidak bisa dipakai,” kata Masfuri.

Berkaca dari pengalaman itu, ujar Masfuri, maka setiap zonasi nantinya akan diletakan gudang penyimpanan logistik milik PMI.

Disebutkannya, yang disimpan dalam gudang logistik itu bukanlah makanan, tapi logistik kebutuhan dasar masyarakat, berupa selimut, sarung, alas tidur dan lainnya.

Dikatakan Masfuri, dibuatnya zonasi ini adopsi dari pemerintah, yang sebelumnya sudah menetapkan zona berdasarkan Provinsi, maka dibentuknya zona ini akan memaksimalkan tugas PMI menyalurkan bantuan pada para korban bencana.

“Jika terjadi bencana, maka barang bantuan bisa cepat didistribusikan ke tempat bencana, karena barang-barang bantuan sudah berada pada zona-zona tersebut,” terangnya.

Sementara ini diakui Masfuri, PMI masih menerapkan pendekatan sentralistik, karena dari enam gudang regional PMI yang tersebar, untuk saat ini membutuhkan waktu yang relatif sampai ke lokasi bencana.

Masfuri menambahkan, untuk Kalsel rencananya akan ada tiga zonasi, yang diluar gudang regional milik PMI yang ada di Kalsel.
“Pendekatan demografi dan geografis, yang jadi pertimbangan dibuatnya zona,” ucapnya.

Disebutkannya, setiap zona nanti akan ada satu unit gudang yang menyimpan kebutuhan darurat bencana. Sementara yang sudah menerapkan zonasi, yakni Provinsi Jawa Barat, Bengkulu dan Kalimantan Tengah, sedangkan Kalimantan Selatan sedang pembentukan.

Sekretaris PMI Kalsel Gusti Perdana Kesuma menyebutkan tiga lokasi yang akan dibentuk untuk bisa menyentuh 13 Kabupaten/Kota se-Kalsel, seperti di daerah Pesisir Kalsel dan daerah Hulu Sungai.

“Kita masih bicarakan. Jadi belum ditetapkan daerah mana,” kata Perdana.
Perdana menyebutkan, untuk luasan gudang logistik minimal 25 meter per segi dan isi dari gudang minimal bisa menampung 50 item barang keperluan darurat bencana.

Meski ukuran gudang zonasi ini lebih kecil dari gudang regional milik PMI, imbuhnya, namun Kalsel beruntung punya satu gudang regional Kalimantan, yang berada di Banjarbaru.sop

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment