Banjarbaru, BARITO – Pemerintah pusat melalui Dirjen Kementerian Desa menetapkan empat desa di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi desa mandiri. Tiga lokasi terdapat di Kabupaten Kotabaru yakni Desa Tegal Rejo Kecamatan Kelumpang Hilir, Desa Stagen dan Desa Semayap di Pulau Laut Utara. Kemudian satu desa di Tamban, Kabupaten Batola yakni Purwosari I.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Kalsel, Zulkifli mengungkapkan, penetapan Desa Mandiri itu merupakan yang pertama kalinya diperoleh Kalsel di tahun 2020 ini.
“Pengukuran status desa mandiri ini dilakukan berdasarkan Indeks Desa Membangun atau IDM. Untuk Indeks Komposit yang dibentuk, maka Desa Mandiri telah memenuhi tiga indikator yaitu Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi dan Indeks Ketahanan Ekologi atau Lingkungan,” jelasnya awal pekan tadi.
Zulkifli menambahkan Desa Mandiri, merupakan hasil kinerja dari tahun 2019. Hal itu berarti bahwa desa tersebut melaksanakan otonomi desa dengan didukung oleh APBDes. “Tidak ketergantungan dengan dana desa, seandainya ditiadakan dia bisa mandiri sendiri,” bebernya.
Penetapan 4 Desa Mandiri , imbuhnya, didasarkan pada oleh keberhasilan kinerja. Dengan kata lain, Badan usaha milik desa (bumdes) 4 desa itu dianggap berhasil/ sukses, wisatanya berkembang sehingga memberikan kontribusi untuk APBDes.
” Yang berkurang hanya persentase di alokasi afirmasi. Dari 5 alokasi yakni alokasi per desa, alokasi dasar, alokasi afirmasi, alokasi kinerja, alokasi formula, dan alokasi kinerja, maka Desa mandiri, hanya mengalami pengurangan di alokasi afirmasi,” terangnya.
Lebih jauh dipaparkan bahwa pada tahun 2020 alokasi dana desa naik dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 1,5 Triliun. Atau naik dari tahun 2018 senilai Rp 1,4 Triliun. Menurutnya, sebanyak 90 persen, dari ribuan desa di Kalsel masih mengandalkan dana desa. Namun, tekan dia, bukan berarti desa yang telah berstatus mandiri tidak kebagian dana desa.
Penulis: Cynthia