Pelaihari,BARITO – Ancaman singkat 4 tahun dan maksimal 15 tahun tengah ada dihadapan, manakala AD (52) dan EP (40) pasangan suami istri (Pasutri) warga yang tinggal di Kompleks Griya Bersama Bintang, Matah, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut ini dijerat dengan kejahatan penyalahgunaan narkoba. Pasal 132 ayat 21 sub pasal 112 ayat 1 KUHP tentang kejahatan pun dikenakan kepada pasutri ini.
“Ya Pasutri ini telah diamankan di sel Polsek Pelaihari dari hari Minggu (6/6/21) kemarin,” ucap Kapolres Tala AKBP Cuncun Kurniadi melalui Kapolsek Pelaihari Ipda May Felly Manurung, Selasa (8/6/21).
Barang bukti yang diamankan berupa alat pengisap sabu (bong) yang masih ada tertinggal sabunya dan berencana untuk dihisap. Kemudian satu paket sabu seberat 0,29 gram, satu telpon genggam androd warna hitam, dan satu korek api gas warna biru.
Kronologis penangkapan Pasutri tersebut saat digrebek dirumahnya saat berada diruang tamu, dan sedang pesta sabu. Sementara saat penangkapan mereka hanya berdua, untuk anak-anak pelaku saat itu berada dirumah keluarganya, kata Felly tambah Felly.
Tak bisa berkutik, saat petugas datang yang membuat Pasutri itu pun sontak kaget, dan langsung diangkut ke kantor Polsek Pelaihari di Jalan A Syairani Pelaihari.
Kepada penyidik yang memeriksanya, Selasa (8/6/2021) siang di ruang Unit Reskrim, pasutri itu mengaku menyesal dan tak akan mengkonsumsi sabu lagi.
Rasa penyesalan selalu balakangan, begitulah perasaan Paustri ini saat menjalani pemeriksaan kepada unit Reskrim Polsek Pelaihari.
“Menyabu baru sekali, itupun jika badan kurang fit dan punya uang,”ucap AD atau biasa dipanggil Amat Jakarta itu.
Alasan lain bagi Amat Jakarta hingga menyabu lantaran mengaku kalau badanya sering lesu dan lemah, itu sebabnya dengan jalan menikmati sabu dapat merasakan kebugaran kembali, ucapnya yang juga berprofesi sebagai tukang service mobil panggilan dan jual beli mobil.
“Aksi penikmat Kristal laknat ini pun menurut laporan warga kalau pasutri tersebut sering pesta sabu dirumahnya,”tutup Felly.
Penulis: Basuki