Banjarmasin, BARITO – Pemungutan Suara 2019 tinggal menghitung hari, dan terhitung mulai, Minggu 14-16 April besok mulai memasuki masa tenang kampanye. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalsel mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan menjaga kedaulatan pesta demokrasi aman dan kondusif.
Wakil Ketua MUI Kalsel, Prof Hafis Ansyari mengatakan, partisipasi masyarakat dalam mensukseskan pelaksanaan Pemilu 2019 sangat diharapkan. Masyarakat jangan sampai terpecah hanya karena beda pilihan, lebihnya lagi apabila sampai terjadi bentrok.
“Mari kita gunakan pemilu nanti sebagai kedaulatan rakyat di era demokrasi ini. pilihlah pemimpin yang diyakini bisa membawa kemajuan bangsa dan bernegara dan siapapun nanti yang terpilih diharapkan semua bisa legowo,” katanya di Banjarmasin, Jumat (12/4).
Ia juga mengatakan, masyarakat hendaknya menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2019 jangan sampai golput karena golput tidak sesuai dengan ajaran agama islam. Dalam Fatwa MUI juga menyebutkan golput tidak dibenarkan selama ada pemilih yang baik untuk bisa dipilih.
“Golput juga merupakan perbuatan yang tidak mencerminkan cinta tanah air juga tidak ingin negara berkembang. Golput tidak dibenarkan dalam agama,” cetusnya.
Ia melanjutkan, soal isu-isu yang dapat menyebabkan perpecahan misalnya pemberitaan tidak benar atau hoak, itu juga diharapkannya agar masyarakat bijak dalam mengambil berita. Masyarakat dalam menerima informasi hendaknya terlebih dulu mencari kebenarannya dan asal usulnya.
“Bila asal usulnya tidak jelas, itu berita hoak. diharapkan masyarakat jangan sembarangan ikut menyebarkannya tanpa ada narasumber yang bertanggungjawab,” bebernya.
Kemudian, masyarakat kalsel juga harus objektif tidak menggunakan sarana ibadah sebagai wadah berpolitik praktis atau kampanye terselubung dan kepada penyelenggara Pemilu khususnya KPU provinsi dan Bawaslu agar lebih cermat dalam pengawasan pelaksanaan Pemilu 2019. hamdani