Pelaihari,BARITO-Tahun ini dirasakan begitu drastis penjualan bendera merah putih maupun atribut lainnya, mengingat masa pandemi covid-19 yang semakin tidak menentu. Para pedagang bendera merah putih maupun atribut lainnya dapat dijumpai disepanjang Jalan A Yani kota Pelaihari, dan mereka rata-rata datang dari kota Bandung.
Agus, salah seorang pedagang bendera asal Bandung Minggu, (1/8/21) menuturkan, penjualan tahun ini sangat memprihatinkan, tidak banyak orang yang mau beli bendera ataupun atribut lainnya.
“Mungkin karena masa pandemi covid-19 ini, maka keperluan akan bendera juga tidak terlalu utama, dan datang ke Kabupaten Tanah Laut ini mencoba untuk mengais rejeki dimasa pandemi covid-19,”ungkapnya dengan logat orang Bandung.
Ia menambahkan, ada 13 orang kami datang dari Bandung untuk berjualan bendera ini, dan kota Pelaihhari sudah tidak asing lagi untuk menjajakan bendera-bendera buatan Bandung ini.
Dari segi kualitas, baik penggunaan bahan kain maupun gambar, produk buatan Bandung ini cukup bagus. Dari harga yang termurah Rp 5.000 sampai termahal Rp 400.000 ada disediakan pada koleksi bendera-bendera merah putih dan atribut lainnya yang dibawa Agus.
Menurutnya, sebelum pandemi covid-19 lalu, bisa meraup sampai jutaan rupiah, namun kini menuju ratusan ribu saja sudah sangat susah.
Atribut untuk menyambut kemeriahan Hut RI tahun ini tidak jauh bedanya dengan tahun-tahun sebelumnya, namun bagi Agus ia pun menyediakan atribut merah putih dalam bentuk Ketupat, atau ukuran kecil yang bisa dipasang didalam dashboard mobil maupun ditempel dibagia kaca dalam mobil serta menyediakan masker berwarna merah putih.
“Meski penjualan tahun ini mengalami penurunan, akan tetapi merah putih harus tetap terus berkibar dibumi Nusantara,”ungkap Agus.
Penulis: Basuki