Banjarmasin, BARITO – Belum banyak yang tahu asal muasal dan siapa yang pertama mengenalkan kuliner khas Kalimantan Selatan bernama ‘Ketupat kandangan’. Namun setidaknya masakan yang berasal dari Kota Kandangan, Kalsel ini, ada pengusaha secara turun menurun menjaga keaslian resep kuliner yang khas dengan kuah santan dengan ikan haruan (ikan gabus) itu.
Ia bernama Abdusamad yang disapa Pak Amu. Pak Amu berjualan ketupat kandangan di Jalan Bumi Mas Raya Komplek Pertiwi 1 dengan nama ‘Warung Kaum Ketupat Kandangan’. Ia mendapat keahlian meramu resep ketupat kandangan dari orang tuanya bernama Haji Gatul, dimana Haji Gatul mendapat resep itu sejak tahun 1915 dari orang tua asuhnya bernama Kai Isul. Sementara Kai Isul memperoleh keahlian itu dari tahun 1890.
Dari Kai Isul kemudian menurun ke H Gatul diteruskan lagi oleh Pak Amu. Resep ketupat kandangan asli hingga sekarang dilestarikan oleh Pak Amu dengan mengajarkannya lagi kepada empat anaknya bernama Eet Syahrani (30 tahun), Husni Naparin (27) . 2 orang putri beliau Sheviana Aisyiyah (17 tahun) dan Najwa Azzahra (14 tahun). Ke empat anaknya itu diharapkan akan menjadi generasi penerus kakek dan neneknya akan kuliner kegemaran warga Banjar itu.
Salah satu anak Pak Amu bernama Husni Naparin memaparkan, mengapa kuliner ketupat kandangan resep asli dari kakeknya itu di Banjarmasin tidak di Kandangan. Singkat cerita, tahun 1970-1972, kondisi perekonomian di kota Kandangan melemah dan menyebabkan keduanya memutuskan untuk merantau ke Banjarmasin dan memulai usaha Katupat Kandangan di seberang Pegadaian (Taksian Sedan) yang sekarang dikenal orang Mitra Plaza. Seiring berjalannya waktu, usaha ketupat kandangan dengan resep yang sama sekarang ada di Jalan Bumi Mas Raya Komplek Pertiwi 1 dari tahun 2011 lalu.
“Kakek saya memulai Usaha ketupat kandangan di Banjarmasin, sejak tahun 1972 dan hingga ke saya resep itu masih dijaga,” kata anak kedua Pak Amu ini kepada Barito Post, Kamis (27/3).
Naparin melanjutkan, selain Warung Kaum, beberapa saudara ayahnya juga menjalankan usaha yang sama. Resepnya juga masih sama asli dan terjamin kualitas rasanya.
Mereka bernama A.Salap dan Siti Zainab yang membuka warung ketupat kandangan di pasar Antasari sejak tahun 1986 dengan nama ‘Warung Salap’. Kemudian Rusinah atau acil Irus yang membuka usaha Katupat Kandangan di kota Sampit sejak tahun 1982 dengan nama ‘Warung Mama Dewi’
“Resep peninggalan dan usaha keluarga kami ini terus kami kembangkan menyesuaikan zaman dan melestarikannya, karena ketupat kandangan merupakan warisan kuliner budaya Banjar,” Katanya. hamdani