Banjarmasin, BARITO – Kondisi Banjir rob di Banjarmasin sudah mengalami penurunan. Sebagian besar kawasan yang terdampak banjir sudah tidak memasuki rumah lagi.
Tak hanya itu, genangan air pasca banjir rob yang disebabkan tak berfungsinya drainase juga sudah dibersihkan.
Namun, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Fahruraji, belum lama tadi mengatakan bahwa Banjir rob berakhir Januari mendatang.
Ia juga mengatakan, bahwa Banjarmasin berpotensi menerima banjir kiriman yang jumlahnya tak kalah dengan awal tahun lalu.
Menangani potensi dampak banjir kiriman itu, Kepala Bidang Sungai PUPR Kota Banjarmasin, Hizbul Wathoni, menyatakan siap diaga dengan memaksimalkan program normalisasi sungai.
Khusus penanganan banjir kiriman tersebut, wilayah Banjarmasin timur yang paling terdampak. Pasalnya daerah itu yang dilalui aliran Sungai Martapura.
Untuk meminimalisir dampak banjir kiriman, pihak PUPR telah melakukan upaya seperti perluasan sungai di Sungai Simpang Gusang, Banjarmasin Timur.
“Sungai Gusang sekarang ini sudah kami lebarkan dan kedalamannya. Diharapkan fungsi sungai ini nanti bisa meminimalisir dampak banjir kiriman seperti yang telah terjadi awal tahun lalu,” ucapnya di Balai Kota Banjarmasin.
Toni melanjutkan, banjir yang telah merugikan lalu memang banyak fungsi sungai tidak berjalan baik. Namun, sekarang ini ia optimis dengan berjalannya program normalisasi sungai dengan tim satgas. Dampak banjir kiriman bisa berkurang.
Kata Fahruraji, Banjir kiriman memang berpotensi, karena Banjarmasin merupakan daerah titik paling rendah. Alhasil air yang turun dari hulu akan mengalir ke dataran yang paling rendah.
Pasalnya, berkaca dari musibah banjir yang terjadi di awal tahun 2021 kemarin. Kondisi alam di wilayah tetangga terutama Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut sangat berpengaruh terhadap nasib Kota Banjarmasin.
Penulis: Hamdani