Hj Gusti Miftahul Chotimah
Banjarmasin, BARITO – Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus menekan angka kemiskinan patut mendapat apresiasi dari semua pihak di banua ini. Pasalnya, angka kemiskinan di Kalsel kini jauh dari angka kemiskinan secara nasional.
Berdasarkan data yang disampaikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) wilayah VI Prof Harry Azhar Azis, MA dalam rapat paripurna istimewa DPRD Provinsi Kalsel, Selasa (21/5/2019) di Banjarmasin.
Prof Harry menyebutkan angka pertumbuhan ekonomi tahun 2018 di Kalsel sebesar 5,13 persen yang berbeda sedikit dengan pertumbuhan ekonomi Nasional sebesar 5,17 persen. Kemudian tingkat kemiskinan di Kalsel tahun 2018 adalah 4,65 persen dan ini jauh lebih baik daripada angka Nasional 9,6 persen.
Hal itu disampaikannya usai menyerahkan dokumen Laporan Hasil Pemeriksaa (LHP) BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Kalsel TA 2018 kepada DPRD Kalsel dan Gubernur Kalsel dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ke-6 kali.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang baik di tahun 2018 dan mampu menekan kemiskinan. Upaya tersebut mendapat apresiasi positif dari Komisi IV DPRD Kalsel membidangi Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) melalui anggotanya Hj Gusti Miftahul Chotimah.
Gusti Miftahul menyambut gembiraan capaian Pemerintah Provinsi itu di tahun 2018 dengan mampu menekan angka kemiskinan.
“Angka kemiskinan Kalsel jauh diatas rata-rata Nasional, artinya roda perekonomian di Kalsel berjalan dengan baik,” ujar Gusti Miftahul.
Politisi NasDem ini bahkan berharap kalau bisa di tahun depan turun lagi angkanya dari 2018, tapi jangan sampai angkanya naik.
“Kepada Pemprov Kalsel agar setiap tahun bisa menekan kemiskinan di daerah ini,” harapnya.
Caranya, imbuh politisi ini, apakah itu lewat Program UMKM atau program kebun plasma melibatkan pihak perusahaan atau pun lainnya.
Ia contohkan seperti di dapilnya Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut, disana banyak masyarakatnya berusaha membikin krupuk hingga perekonomian rakyat itu berkembang baik, begitu pula di sektor perkebunan, selain mengutamakan pekerjaan dari warga sekitar, juga ada program kebun plasma.
“Kebijakan-kebijakan seperti itu membantu masyarakat dan berdampak semakin turunnya angka kemiskinan. Karena itu kita di Komisi IV sangat mengapresiasi kebijakan Pemprov menekan angka kemiskinan dari tahun ke tahun,” pungkasnya.sop