Jumpa Pers Hari Jadi Batola, Wartawan Soroti Kota Marabahan yang Belum Tertata 

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Marabahan, BARITO – Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Pemkab Batola) menggelar acara jumpa pers dengan insan media, di Aula Rakat Mufakat Marabahan, Selasa (28/12).

Jumpa pers yang digelar dalam rangka peringatan hari Jadi ke-62 Kabupaten Batola, itu mengambil tema “Simpun Gawi 2022”.

Tahun 2022 merupakan tahun terakhir kepemimpinan Bupati Hj Noormiliyani AS dan Wakil Bupati H Rahmadian Noor, memimpin Batola masa periode tahun 2017 – 2022.

Wakil Bupati H Rahmadian Noor, yang memimpin pertemuan tersebut memaparkan berbagai capaian yang telah berhasil diraih Pemkab Batola, hingga melahirkan sederet penghargaan tingkat nasional.

Dalam acara tersebut selain wartawan, hadir juga unsur Forkopimda setempat, pejabat dan  pimpinan SKPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan beberapa tokoh pemuda.

Sementara itu dalam sesi dialog yang dipimpin Sekda H Zulkipli Yadi Noor, beberapa hal yang disoroti wartawan adalah soal penataan kota Marabahan yang dinilai masih belum sesuai dengan harapan masyarakat.

“Contoh kecil yang luput dari perhatian Pemkab Batola, misalnya soal banyaknya trotoar yang terlihat tidak layak, serta sejumlah lobang di beberapa ruas jalan kota,” sebut salah salah wartawan.

Hal-hal kecil tersebut, menurut dia, meski terlihat sepele namun turut menggambarkan wajah kota Marabahan yang belum tertata rapi. Ironisnya, kondisi tersebut sudah cukup lama dibiarkan.

“Ambil contoh proyek pembangunan trotoar yang keberadaannya turut mempercantik wajah kota, hanya terdapat di depan rumah dinas ketua DPRD dan Kejari Batola,” ujarnya.

Selebihnya, kini tidak ada lagi terlihat  pembangunan lanjutan di sepanjang sisi jalan kota, padahal di beberapa titik kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

Begitu juga sejumlah jalan yang berlobang, seolah dibiarkan begitu saja tanpa adanya pengurukan material. Sehingga, di musim hujan seperti sekarang, sebagiannya terlihat menjadi kubangan.

Gambaran kondisi wajah kota Marabahan tersebut, dinilai masih belum sesuai dengan tagline yang diusung bupati dan wakil bupati, yakni “membangun desa dan menata kota”.

Menanggapi itu, Wakil Bupati Rahmadian Noor, tidak membantahnya. “Saya tidak akan bersilat lidah, memang ada benarnya juga. Tetapi, hal tersebut juga dikarenakan keterbatasan sumber anggaran yang banyak dipotong pemerintah pusat, untuk penanganan kasus covid di Batola,” imbuhnya.

Karena pemotongan itulah, kilah Wabup, banyak proyek yang pelaksanaannya tertunda. Termasuk proyek penataan kota Marabahan.

“Sebenarnya kita sudah punya DED (Detail Engeneering Disign/detail gambar kerja),” ujarnya.

Namun demikian, sambung wabup, beberapa proyek pembangunan di daerah kota juga telah dilaksanakan. Sebut saja, pembanguan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di dalam kota dan di sekitar jembatan Rumpiang, yang keberadaannya diklaim semakin mempercantik wajah kota.

Sementara soal beberapa lobang di sejumlah ruas jalan, orang nomor dua di jajaran Pemkab Batola itu, dalam kesempatan itu langsung memerintahkan kepada Kadis PUPR, Saberi untuk menutupinya dengan material. Kepala dinas PUPR pun terlihat mengangguk. Dio

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment