Isu dan Cara Menanggulangi Berita Hoax

Ilustrasi (istimewa)

Suatu budaya masyarakat akan meningkatkan perilaku yang konsisten yang dapat menciptakan keefektifan dalam bermasyarakat. Isu yang terjadi di masyarakat saat ini menjadi hal penting yang harus diangkat ditengah masyarakat saat ini,  Analisa isu yang terjadi digunakan agar kita lebih peka terhadap isu-isu atau masalah yang terjadi di ruang lingkup masyarakat sakitar kita. Isu-isu itu merupakan suatu pokok persoalan yang terjadi pada masa sekarang atau menjadi trending topik pada saat ini. Isu bisa meliputi masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan atau nilai yang telah berlangsung dalam kehidupan masyarakat saat ini. Saat munculnya isu dalam sebuah masyarakat dapat disebabkan karena ketidak puasan sekelompok masyarakat, tejadinya peristiwa dramatis, perubahan sosial, kurang optimalnya kekuatan pemimpin dan lain hal. Solusi penyelesaiannya pun harus sesuai dengan masa sekarang yaitu masa modern.

Berkembangnya isu-isu kontemporer dikarenakan banyaknya masalah-masalah baru yang muncul dikarenakan berkembangnya teknologi dan media sosial yang tak disertai dengan kesiapan masyarakat itu sendiri, sehingga mau tidak mau masyarakat sekarang terbawa arus karena kurangnya kesiapan dalam menerima teknologi dan media sosial yang semakin berkembag

Sebagai contoh isu yang hangat diperbincangakan saat ini dan akibat juga dari berkembangnya media sosial yang ada di Indonesia yang berakibat buruk bagi masyarakat yaitu adalah penyebaran informasi hoax yang menimbulkan keresahan. Karena hal tersebut perlu diingatkan agar masyarakat dapat menggunakan media sosial secara positif dan jangan dengan mudah untuk termakan isu-isu di sekitar yang tidak benar.

Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax (MIAH) Septiaji Eko Nugroho mengimbau media sosial dimanfaatkan untuk hal-hal yang sifatnya sinergis dan edukatif. Untuk itulah belau getol melakukan gerakan nasional anti hoax ke seluruh Indonesia.

Dari sisi lain pemerintah juga sudah menyuarakan antisipasi hoax. Pemerintah juga berharap ke depan ada sinergi dengan Polri untuk mensosialisasikan penyebaran ditinjau dari sisi hukum yang meliterasi membaca dan menulis di media sosial supaya masyarakat tidak asal untuk main share berita tanpa mengetahui benar atau tidak berita tersebut.

Salah satu isu kritikal yang saat ini sedang marak dan baru terjadi yaitu berita selebaran kenaikan harga BBM 1 September 2022, beberapa hari terakhir marak beredar postingan berisi sebuah gambar yang mencantumkan daftar kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Pertamax, dan Solar. Kabar terkait kenaikan harga BBM tersebut menjamur di media sosial, hingga jejaring grup komunikasi daring di masyarakat. Padahal meski sudah ada sinyal kenaikan harga BBM, Pemerintah belum secara resmi mengumumkan kebijakan itu. Isu kenaikan harga per hari ini, disebut-sebut juga terkait dengan rencana Pertamina yang bakal memberlakukan penggunaan QR Code, dalam proses pembelian BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar subsidi mulai Kamis,1 September 2022.

Berita tersebut bermula dari beredar sebuah selebaran memuat logo Pertamina yang berisi informasi tentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi per tanggal 1 September 2022. Selebaran tersebut merinci kenaikan harga BBM, diantaranya Pertalite yang semula Rp. 7.650 per liter menjadi Rp. 10.000 per liter, Pertamax dari Rp.12.500 per liter menjadi Rp. 16.000 per liter dan Solar semula Rp. 5.150 per liter akan naik menjadi Rp. 7.200 per liter.

Faktanya, Section Head Communication dan Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Agustiawan menegaskan bahwa selebaran kenaikan harga BBM per tanggal 1 September 2022 yang mencatut logo Pertamina tersebut adalah hoaks. Ia memastikan harga BBM bersubsidi belum naik karena sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari pemerintah atas kenaikan BBM bersubsidi. Untuk itu, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk menunggu keputusan resmi dari pemerintah terkait kenaikan harga BBM dan tidak terpengaruh dengan informasi liar yang beredar. Irto menegaskan, sampai saat ini Pertamina masih terus mendorong agar masyarakat pengguna BBM bersubsidi, untuk mendaftarkan kendaraannya ke aplikasi MyPertamina. “Sekarang kita masih fokus ke proses pendaftaran dan sosialisasi. Untuk jumlah pendaftarnya, sampai saat ini sudah tembus satu juta kendaraan yang didaftarkan,” ujar Irto.

Sumber berita hoax: https://jpnn.com/news/ada-selebaran-sebut-harga-bbm-bersubsidi-naik-per-1-sept ember-pertamina-tidak-benar

Maka dari itu diharapkan melihat contoh hoaks yang terjadi di masyarkat belakangan ini dihimbau masyarakat jangan muda percaya dan cek terlebih dahulu setiap informasi yang didapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Berikut berapa cara melaporkan berita atau informasi hoax yaitu jika kita menjumpai informasi hoax pengguna internet bisa melaporkan hoax tersebut melalui sarana yang tersedia di masing-masing media. Untuk media sosial Facebook, gunakan fitur Report Status dan kategorikan informasi hoax sebagai hatespeech/harrasment/rude/threatening, atau kategori lain yang sesuai. Jika ada banyak aduan dari netizen, biasanya Facebook akan menghapus status tersebut. Untuk Google, bisa menggunakan fitur feedback untuk melaporkan situs dari hasil pencarian apabila mengandung informasi palsu. Twitter memiliki fitur Report Tweet untuk melaporkan twit yang negatif, demikian juga dengan Instagram. Kemudian, bagi pengguna internet Anda dapat mengadukan konten negatif ke Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan melayangkan e-mail ke alamat aduankonten@mail.kominfo.go.id. Masyarakat Indonesia Anti Hoax juga menyediakan laman data.turnbackhoax.id untuk menampung aduan hoax dari netizen. TurnBackHoax sekaligus berfungsi sebagai database berisi referensi berita hoax. Mari kita bersama berbijak dalam bersosial media.

Sumber: https://www.kominfo.go.id/

Oleh: Pebe Banga Padang
*)Peserta LATSAR CPNS Kemkominfo, Golongan II, Gelombang V, Angkatan 25

 

Related posts

Kapan Diskriminasi Ras Akan Berakhir? Bagaimana Masyarakat di Kalimantan Selatan Mengatasi Masalah Ini

Beberapa Sikap Buruk dalam al-Qur’an untuk Diwaspadai

Legalkan Rokok Ilegal Melalui Pendekatan Politik dan Administrasi