Hari Pahlawan, Penulis dan Motivator Nasional Zero to Hero Kunjungi SMPIT HQBS

by admin
0 comment 2 minutes read

Teks Foto : Ustadz Solikhin Abu Izzuddin bersama santri SMPIT Hidayatul Qur’an Boarding School (HQBS) Banjarbaru, Sabtu(10/11) lalu. (Foto:ist/brt).

Hari Pahlawan, Penulis dan Motivator Nasional Zero to Hero Kunjungi SMPIT HQBS
Banjarbaru, BARITO
Peringatan Hari Pahlawan 2018, Sabtu (10/11) di SMPIT Hidayatul Qur’an Boarding School (HQBS) Banjarbaru terasa spesial bagi para santri dan warga pondok pesantren tersebut.
Suasana spesial itu adalah dengan kedatangan salah satu penulis nasional dengan bukunya ” Zero to Hero” yang juga merupakan seorang da’i yaitu Ustadz Solikhin Abu Izzuddin.
Ustadz Solikhin telah menulis 48 buku best seller, baik buku tentang motivasi, pendidikan, parenting maupun pernikahan dengan buku terbarunya berjudul ‘UPGRADE!’ . Buku tersebut berisi motivasi bahwa jika kita berhenti untuk menjadi lebih baik, maka sesungguhnya kita sedang berhenti menjadi baik serta kalimat kunci ‘menggali inspirasi, membangun motivasi, mewujudkan aksi.
Kedatangan Ustadz Solikhin ke pondok pesantren tersebut setelah sebelumnya mengisi kegiatan “Parenting Sukses UN” dengan peserta para orangtua siswa kelas 9 SMP Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin.
Didampingi Kepala Sekolah Ust. Syaiful Mukmin dan Direktur Pendidikan Ust. Khairani, Ust. Solikhin Abu Izzuddin memberikan motivasi kepada para santri di ruang perpustakaan SMPIT HQBS yg saat itu sebagian santri sedang ekskul menulis/jurnalistik. Sehingga semakin memotivasi mereka untuk bisa menulis juga seperti beliau.
Direktur Pendidikan Yayasan Ukhuwah, Khairani mengungkapkan yang menarik dari pemaparan Ustadz Solikhin pada acara itu adalah yang dia ambip dari tulisan  di buku Zero to Hero . Yaitu tentang seorang yang sakit lumpuh setelah wisuda. Bahwa seorang yang lumpuh itu menyadari kesalahannya selama ini karena jauh dari Al Qur’an. Maka di saat lumpuh ia sadar, sabar dan bersyukur atas nikmat sakitnya, lalu ia gunakan waktunya selama lumpuh untuk menghafal Al Qur’an. Empat bulan setelah ia lumpuh, ia sudah hafal Al Qur’an seluruhnya sebanyak 30 juz dan pada saat itulah Allah menyembuhkannya dari kelumpuhannya.
” Beliau memotivasi para santri untuk terus semangat menghafal Al Qur’an, meraih keberhasilan dan kebahagiaan dengan Al Qur’an, meraih hidayah Al Qur’an di Hidayatul Qur’an. Sekaligus motivasi agar santri betah di pondok dan terus menghafal Al Qur’an,” ujarnya.
Pada akhir kegiatan, Istadz Solikhin memimpin do’a bersama . Kemudian dilanjutkan dengan berfoto bersama santri dengan yel-yel semangat kepahlawan “siapakah Hero?”, yang dijawab santri dengan lantang: “saya” sampai 3 kali . Yel-yel ditutup dengan takbir sebagaimana takbirnya bung Tomo dalam perang 10 November di Surabaya.tya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment