Hadiri Halal Bihalal KBB di Yogyakarta, Paman Birin Gelontorkan Rp100 Juta untuk Masjid Quwwatul Islam

GUBERNUR Kalimantan Selatan Sahbirin Noor saat menghadiri Halal Bihalal Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) di Yogyakarta di The Alana Hotel Jalan Palagan Tentara 7 Sleman, Yogyakarta, Sabtu (20/5/2023) malam.(foto: biro adpim).

Yogyakarta, BARITOPOST.CO.ID – Warga Kalimantan Selatan yang tergabung dalam Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) dan mahasiswa Kalsel di Yogyakarta melaksanakan halal bihalal dengan Gubernur Sahbirin Noor atau Paman Birin di The Alana Hotel Jalan Palagan Tentara 7 Sleman DI Yogyakarta, Sabtu (20/5/2023) malam

Kesenian Banjar Sinoman Hadrah menyambut kedatangan Paman Birin, yang menjabat Ketua Umum Pengurus Pusat KKB se- Dunia, bersama Ketua DPRD Kalsel Supian HK di lokasi acara. Turut serta dalam rombongan ulama KH Ahmad Supian Al-Banjari sebagai pengisi tausiah dan qariah juara antarbangsa asal Kalsel Hj Ramadhan Najwa yang melantunkan ayat suci Alquran di awal acara.

Bubuhan Banjar yang baru maupun sudah turun temurun berdiam di Yogyakarta itu tampak gembira dan bangga bisa bertemu gubernur Kalsel dua periode itu.

Baca Juga: ‘Mimbar Perempuan Muda Banjarmasin’

Apalagi, Paman Birin tidak datang tangan kosong. Melainkan membawakan oleh-oleh wadai khas Banjar, bingka dengan beragam rasa dan kue lam bakar dari Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kue itu disuguhkan untuk disantap bersama para hadirin di halal bihalal.

Dengan hiburan alunan musik panting, suasana keakraban ini membuat warga perantauan di Yogyakarta terasa pulang kampung ke Banua.

Paman Birin pun mengenalkan beberapa baju kaos dengan tulisan “Kalsel Babussalam” dan kain sasirangan untuk kepada bubuhan Banjar di Yogyakarta.

‘’Tentunya banyak hal yang dapat dipetik dan membawa manfaat dari pertemuan silaturahmi ini,’’ katanya.

Paman Birin mengharapkan berbagai masukan dan informasi dari bubuhan Banjar yang ada di Yogyakarta, demi terwujudnya kesuksesan pembangunan di Banua.

‘’Terlebih sekarang Kalsel bersiap-siap untuk menjadi daerah penyangga dan daerah pendukung IKN Nusantara di Kalimantan Timur,’’ ujarnya.

Dia yakin, bubuhan Banjar yang menetap di Yogyakarta dan telah berkiprah dalam pelaksanaan pembangunan di Kota Pelajar ini memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luar biasa.

Paman Biri juga mensyukuri hubungan baik antara Provinsi Kalsel dengan Yogyakarta, juga antara masyarakat Banjar dengan warga Yogyakarta, yang terjalin erat selama ini.

‘’Salah satu contoh hubungan baik ini, adalah dengan terbangunnya Masjid Quwatul Islam di tengah kota Yogyakarta,’’ ujarnya.

Berdirinya Masjid Quatul Islam, yang dibangun warga Banjar, ini tidak lepas dari peran Pemprov DI Yogyakarta yang menghibahkan tanah lokasinya.

Baca Juga: Gubernur Kalsel Apresiasi Perhelatan Forda, Seleksi Menuju Fornas 2023

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tentunya kami mengucapkan terima kasih dan merasa bangga terhadap Pemerintah Provinsi Yogyakarta,” ucap Paman Birin.

Dia berharap sinergitas ini terus terjalin erat dan dapat saling memberi manfaat.

Ketua Panitia Halal Bihalal Warga Kalsel, Alfian Noor Sofyan, menyebutkan, acara ini dihadiri bubuhan Banjar dan mahasiswa Kalsel dari perwakilan asrama milik Provinsi Kalsel dan kabupaten/kota.

‘’Saat ini ada 17 asrama milik Pemerintah Provinsi Kalsel dan pemerintah kabupaten/kota di Kalsel,’’ ujarnya..

Adapun kegiatan anggota KBB di Yogyakarta, menurut dia, masih rutin melakukan arisan dan kegiatan keagamaan, termasuk peringatan Haul KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul setiap tahunnya.

“Kami sangat kangen dengan sampian (Paman Birin,red), mudahan-mudahan pian tetap bisa hadir,” ujarnya.

Gubernur DI Yogyakarta, diwakili Sekretaris Dinas Kebudayaan Cahyo Hidayat mengajak semua pihak menjadikan momentum ini untuk mempererat hubungan silaturahmi antar warga.
Acara dirangkai dengan pelantikan Pengurus Wilayah KBB Yogyakarta, dan penyerahan bantuan hibah keagamaan secara simbolis kepada Pengurus Masjid Quwwatul Islam senilai Rp100 juta.

Terkait perkumpulan bubuhan Banjar di Yogyakarta ini, sebelumnya dinamai “Karukunan Kulawarga Banjar Yogya” atau Kakabayo, yang didirikan Husaini Majedi pada tahun 1960-an.

Sementara itu, mahasiswa Kalsel di Yogyakarta membentuk paguyuban yang dinamakan Persatuan Mahasiswa Kalimatan Selatan (PMKS), didirikan sejak 1999.

Mahasiswa asal kabupaten/kota di Kalsel juga membuat paguyubannya, seperti “Keluarga Mahasiswa Barito Kuala”, “Keluarga Mahasiswa Hulu Sungai Utara” atau KM HSU, “Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Tapin atau KPMT, “Keluarga Mahasiswa Hulu Sungai Tengah” atau KM HST, ‘Keluarga Mahasiswa Kabupaten Banjar Yogyakarta” atau KMKBY, “Ikatan Mahasiswa Tanah Bumbu” atau IKMA Tanbu, “Keluarga Mahasiswa Balangan” atau KM Balangan, “Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Banjarmasin” atau IKPM Banjarmasin, “Keluarga Mahasiswa Hulu Sungai Selatan” atau KM HSS, “Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Tabalong” atau HPMT, HMSKK Sa-Ijaan dari Kotabaru, dan “Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Banjarbaru” atau Ipmaba.

Sementara, mahasiswa Kalsel di UGM juga membuat suatu paguyuban yang dinamakan “GAMA Kalsel”.

Seusai menyerahkan bantuan hibah senilai Rp100 juta, Paman Birin meninjau langsung Masjid Quwwatul Islam yang dibangun warga Kalsel di Yogyakarta.

Kepada bubuhan Banjar, Paman Birin berpesan agar terus menjaga dam memakmurkan keberadaan masjid berlantai lima ini, karena Kalsel terkenal dengan masyarakatnya yang agamis.

Baca Juga: Ratusan Rider Ramaikan Trail Adventure Rabah Waluh

Sebelum meninggalkan tempat itu, Paman Birin yang didampingi beberapa pejabat lingkup Pemprov Kalsel itu, menyempatkan diri membeli kopiah dan sarung di toko bawah masjid.

Pembangunan masjid yang berada langsung tiga tahun lebih itu menelan biaya tidak kurang Rp14 Miliar dan lahannya merupakan hibah Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta.

Sebelumnya, rumah ibadah ini bernama Langgar Kalimantan yang dibangun sejak 1943, selanjutnya menjadi masjid.

Masjid Quwwatul Islam didesain dengan arsitektur perpaduan Islam dengan corak Kalsel ditambah budaya Yogyakarta.

Corak khas Kalsel nampak pada bangunan masjid bisa dilihat dari bentuk atapnya menyerupai Masjid Sultan Suriansyah di Banjarmasin dan pernak-perniknya.

Sementara unsur budaya lokal Yogyakarta terletak pada menara golong giling.

Paman Birin mengatakan, terjaganya hubungan baik atau harmonisasi warga Banjar dengan pemerintah daerah setempat.

“Ini salah satu simbol hubungan erat antara Yogyakarta dengan bubuhan Banjar di daerah ini,” ujar Paman Birin usai melakukan penyerahan dana secara simbolis di acara halal bihalal itu.

Salah satu bukti hubungan baik ini ujarnya, terbangunnya Masjid Quwwatul Islam tepat di tengah Kota Yogyakarta. Sinergitas ini diharapkan Paman Birin terus terjalin erat dan dapat saling memberi manfaat satu sama lainnya.

Paman Birin pun memberikan apresiasi atas dukungan Pemprov DI Yogyakarta yang menghibahkan tanah pemerintah daerah untuk bangunan Masjid Quwwatul Islam ini.

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tentunya saya sangat mengucapkan terima kasih dan merasa bangga terhadap pemerintah provinsi Yogyakarta,” ucapnya. ril/tya/slm

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Halal Bihalal KBB Paman Birin

Related posts

Konsolidasi Bawaslu RI dengan Media Sebagai Pilar Demokrasi

PLN IP UBP Barito Perkuat Kesejahteraan Tenaga Kerja dalam Momentum Hari Buruh Menuju Lingkungan Kerja yang Produktif

Cegah Radikalisme, BNPT Gelar Smart Indonesia Bersatu Bangsaku