DLH Ajak Warga Banjarmasin Perangi Pencemaran Sungai dan Tidak BAB Sembarangan

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read
Kementrian Agama Kota Banjarmasin menyadarkan masyarakat agar tidak BAB sembarangan.

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Pencemaran bakteriologis e-coli di sungai-sungai Banjarmasin semakin parah. Praktek buang air besar sembarangan (BAB) hingga sekarang masih bebas tak terkendali.

Masyarakat Banjarmasin, khususnya yang tinggal di bantaran sungai mau diajak kerjasama menjaga lingkungan terutama sungai.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin pun baru ini mengumpulkan warga penghuni bantaran sungai dari 9 kelurahan di Banjarmasin.

Warga diberikan pemahaman mengenai bagaiamana menjaga sungai, baik dari sudut pandang ilmiah dan agama. Kemudian diajarkan bagaimana cara menanggulangi pencemaran e coli yang sekarang sudah terjadi.

“Ini sebagai langkah awal, warga dari 9 kelurahan di Banjarmasin kita ajak memerangi BAB sembarangan. Warga diberikan pemahaman bahwa dampak bab sembarangan itu, selain mencemari sungai juga berdampak pada kesehatan. Salah satunya dapat merusak ginjal,” kata Kabid Pengawasan Lingkungan Hidup DLH Kota Banjarmasin, Ir M Khuazaimi.

Khuzaimi, menegaskan bahwa pihak DLH melarang keras adanya praktek buang air besar atau kotoran di sungai. Ia berharap, satu persatu warga yang diberi pemahaman mau beralih kepada jamban sehat, dimana jambannya tidak membuang kotoran di sungai, melainkan masuk di dalam tabung dan diproses dengan baik.

Baca Juga: Atlet SOIna Kalsel Raih Medali Emas SOWG Jerman 2023

“Kami melarang keras BAB sembarangan,” tegasnya.

Buang air sembarangan juga dilarang dalam sudut pandang agama islam.

Kata Akhamd Syahrani dari Kementrian Agama Kota Banjarmasin, manusia itu dekat dengan alam dan manusia bisa memanfaatkan alam dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai merusak.

Allah menciptakan sungai itu untuk kelangsungan hidup umat manusia, artinya jangan sampai mencemari sungai, seperti buang kotoran disungai.

“Sungai adalah urat nadi. Artinya sungai bagian dari diri kita. Kalau merasa bagian dari diri, berarti harus dijaga. Allah menciptakan sungai untuk kelangsungan hidup umat manusia dan makhluk hidup,” katanya.

Pemadihin ternama di Kalsel ini juga menyampaikan, bahwa pesan menjaga lingkungan sering dilakukan pihaknya pesan-pesan keagamaan tentang menjaga Lingkungan telah disampaikan melalui tausiah maupun penyuluhan.

“Kita telah rutin menyampaikan kepada masyarakat pentingnya menjaga lingkungan.
Apabila kita berbuat pengrusakan maka akan berdampak kerusakan itu pula pada diri. Nah, disini peranAgama hadir untuk mengingatkan,” tutupnya.

Penulis: Hamdani

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment