Dispora Bukukan Sejarah Olahraga Kalsel

by admin
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO-Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) Kalsel menggelar Forum Group Discussion (FGD) Penyusunan Buku Sejarah Perkembangan Keolahragaan Kalsel, Selasa (2/10) di Gsign Hotel Banjarmasin.

Untuk member motivasi bagi generasi muda, Dispora Kalsel akan menyusun buku mengenai sejarah olahraga banua. Buku yang bakal diberinama Banua Untuk Indonesia tersebut merupakan gagasan dari Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor.

“Pembuatan buku Banua Untuk Indonesia ini, merupakan sejarah dan perkembangan keolahragaan yang melibatkan beberapa tokoh di Kalsel,” ungkap Kadispora Kalsel, H Zakly Asswan kepada wartawan, kemarin siang.

Melalui buku ini, lanjut mantan pegulat Kalsel itu, sebagai kebanggaan daerah di masa mendatang. “Kalsel banyak memiliki sejarah prestasi olahraga, tetapi banyak yang belum tahu akan hal itu. Makanya gubernur Kalsel menginstruksikan membuat buku sejarah olahraga Kalsel,” tuturnya.

Dalam forum diskusi ini, sambungnya mendatangkan penulis berpengalam, Prof Dr Rusli Lutan

(Guru besar Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia)

yang mencatat dan merekam sejarah olahraga di Kalsel.

“Sejarah olahraga kita banyak, tapi belum mendapat datanya. Misalnya SKB Mulawarman, sempat menjadi lapangan terbaik di Indonesia, artinya supaya anak-anak tahu apasih mulanya, sehingga bisa memotivasi mereka,” bebernya.

Maka dari itu, tujuan dibuatnya buku ini terinspirasi oleh Paman Birin-sapaan akrab Sahbirin Noor- yang meminta apa yang bisa di buat untuk motivasi rakyat. “Khususnya bagi anak cucu di masa mendatang, biar anak cucu tahu, apalagi sejarah sudah mulai hilang,” tegasnya.

Sementara itu, Prof Dr Rusli menyampaikan bahwa penulisan buku ini baru pertama di Indonesia. Salah satu sumbernya adalah budayawan Kalsel, Prof MP Lambut (Guru Besar Unlam Banjarmasin), serta beberapa insan olahraga seperi mantan atlet senior olahraga, pelaku olahraga, pengurus hingga pihak-pihak terkait seperti KONI.

“Senarnya banyak lagi yang tahu, tapi belum menemukan orang itu. Untuk itu, sementara kita mengambil data seberapa bisa dahulu. Mungkin juga kita akan datang ke KONI Pusat untuk mengetahui, prestasi atlet-atlet kita, supaya bisa dapat data akurat. Sementara kendala dalam penulisan buku ini adalah keterbatasan dukomen foto-foto,” katanya. tol

 

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment