Banjarmasin, BARITO – Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Selatan H Sahrujani berharap rencana running Bandara Syamsuddin Noor harus sesuai jadwal, sehingga tidak lagi harus tertunda dan molor. Pasalnya, semula direncanakan soft runningnya tanggal 15 November 2019, namun akhirnya ditunda ke tanggal 10 Desember mendatang.
“Untuk Bandara Syamsuddin Noor yang baru, tentunya kita sudah mendengar dari berbagai pihak rencananya tanggal 10 Desember ini akan running,” ujar Sahrujani di Banjarmasin, Kamis (5/12/2019).
Semula, lanjutnya, bandara internasional yang baru ini direncanakan runningnya tanggal 15 November 2019, namun kemudian tertunda hingga kemudian dijadwalkan ke tanggal 10 Desember.
“Perubahan jadwal tersebut informasinya karena persiapan jalan akses ke bandara,” tukas politisi Golkar ini.
Untuk jalan akses ke bandara yang baru ini, imbuhnya, sebagaimana informasi dari kawan-kawan di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), bahwa jalan akses itu pengerjaannya sudah selesai di tanggal 5 Desember.
“Mudah-mudahan di tanggal 10 Desember nanti sudah bisa digunakan bandara baru tersebut,” harap Sahrujani.
Dan diharapkan lagi bandara baru tersebut nantinya diresmikan oleh Presiden RI H Joko Widodo berbarengan pelaksanaan peringatan Hari Kesetiakawanan Nasional (HKN) Tahun 2019 di Kalsel.
“Rencananya pak Jokowi menghadiri peringatan Hari Kesetiakawanan Nasional sekaligus meresmikan bandara baru ini,” sebutnya.
Untuk memastikan kesiapan operasional bandara baru tersebut, lanjutnya, pihaknya di Komisi III membidangi infrastruktur, pembangunan dan perhubungan ini menjadwalkan Senin tanggal 9 Desember 2019 mengundang Dinas PUPR Kalsel menggelar rapar dengar pendapat.
“Tanggal 9 Desember hari Senin, kita akan mengundang Dinas PUPR rapat dengar pendapat, sekalian kita pertanyakan kesiapan operasional bandara itu, termasuk kemungkinan ada rencana kita meninjau kembali ke bandara,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin ini berlokasi di Landasan Ulin Kota Banjarbaru. Bandara baru ini bila nanti selesai pengembangannya, maka akan meningkat daya tampungnya, semula 1,5 juta penumpang per tahun menjadi sebanyak 7 juta penumpang per tahun. Bahkan dengan perluasan apron menambah kapasitas parkir pesawat yang semula 16 unit menjadi 25 unit pesawat.
Penulis : Sopian