Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Di era 80- 90 an Banjarmasin dikenal sebagai barometer musik rock di Indonesia bagian tengah selain Jawa Timur (Surabaya) yang menjadi barometer se Indonesia.
Hal ini terkait dengan digelarnya setiap tahun Festival Musik Rock se Indonesia yang digelar promotor flamboyan Log Zhelebour.
Pada Festival Rock yang ke V , Power Metal asal Jawa Timur sebagai jawara , sementara Banjarmasin yang diwakili Big Boys berhasil menempatkan Arul Efansyah sebagai vokalis terbaik di ajang bergengsi tersebut.
Power Metal yang kemudian mendapat hadiah rekaman kemudian merekrut Arul Efansyah sebagai vokalis menyusul hengkangnya (alm) Pungky Deaz yang dikenal dengan hits Lamunan.
Hingga album Power Gold atau yang ke X , Arul Efansyah yang dijuluki “The Seven Octave” membentuk band baru X Real bersama rekan rekannya mantan personil Power Metal.
Baca Juga: Al Khair Salurkan Bantuan Daging Qurban, Unit Penerima Zakat di Barabai
Di Banjarmasin sendiri selain Arul Efansyah dikenal beberapa vokalis yang juga melegenda termasuk para pendatang baru.
Diantaranya Abimanyu (Big Boys) Suud Johan (Rock Monster) , Jali Bana (Armada) disusul generasi berikutnya Miftah Koso, Fery Ssyo Andre Stephany, Yanela, Eben Lazra dan lainnya .
Nah saat ini dunia musik rock Banjarmasin sedang “dihebohkan” dengan pendatang baru yang langsung mewarnai musik Rock di Banjarmasin.
Bayang Segara, vokalis Rock asal Purwokerto , yang datang merantau ke Banjarmasin untuk memulai usahanya produksi makanan ringan kripik tempe.
Vokal Bayang panggilan akrab pria kelahiran 1982 silam lalu di Purwokerto,Jawa Tengah yang unik dan melengking tinggi langsung membuatnya sejajar dengan vokalis rock Banjarmasin lainnya yang masih aktif seperti Mifta Koso, Andree Stephanie , Eben Kalam dan lainnya.
Terbukti ketika mengikuti audisi untuk album kompilasi Suara Selatan Borneo, vokal uniknya yang melengking ala Malaysia membuat Bayang Segara lolos mencatatkan namanya.
Tak hanya menyanyi, pria berambut panjang ini juga produktif mencipta lagu.
Ratusan lagu sudah tercipta, baik yang dibeli penyanyi ataupun grup band semasa dirinya masih di Purwokerto.
Sisanya karya ciptanya bisa diakses di you tube BS.Music atau BS.Official
Menurut Bayang Segara rata rata karya ciptanya hanya dihargai Rp500 000 hingga Rp750.000″Hanya pemula mas,sekalian menyalurkan hobi” tutur Bayang Segara merendah saat ditemui di kawasan Pasar Lama , (01/7/2023) malam.
Pria yang sehari harinya memproduksi sendiri sekaligus memasarkan keripik tempe nya hingga ke Banjarbaru itu mengatakan, kedatangannya ke Banjarmasin memang tujuannya mencari peruntungan atau mencari nafkah.”Kebetulan di Banjarmasin ini musisi rock nya asik asik jadinya semangat bermusik lagi”kenangnya saat eksis bermusik di Pulau Jawa
Baca Juga: Al Khair Salurkan Bantuan Daging Qurban, Unit Penerima Zakat di Barabai
Ketertarikan pria yang lahir di Purwokerto 1982 silam saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) sering mendengar almarhum kakeknya yang suka memutar musik rock n roll lagu lagu dari The Beatles , The Rolling Stones, The Rollies untuk grup Indonesia dan lainnya.
Beranjak remaja , Bayang mulai mengenal Scorpion, Off Spring , Deep Purple, Led Zeppelin dan lainnya
Lagu tembang kenangan ibu.”Sewaktu di Jawa punya grup musik namanya Karya Tunggal mas”tambahnya
Saat ini sulung dari tiga bersaudara, yang memiliki satu adik laki laki dan satu perempuan ini di Banjarmasin bernaung di bawah band Karacak Biakz yang dimotori drummer muda masa depan Banua Arief Zpk , basiss cool legend, Jaya Mangkuprastika, dan gitaris Roma Aulian.
Karacak Biakx siap mewarnai hingar bingarnya panggung musik rock Banua”Kerja tetap utama mas , hobi tetap jalan, lagian musisi Rock disini asyik asyik “pungkas Bayang yang hits-nya Di Ujung Lelah dan Hadirku beberapa kali jadi lagu wajib yang dilombakan di sebuah aplikasi musik.
Penulis/Editor: Mercurius
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya