Pelaihari,BARITO-Nelayan di Kabupaten Tanah Laut yang selama ini kerap menggunakan BBM jenis premium (bensin) pada mesin kapalnya, dalam waktu dekat akan berganti dengan menggunakan gas elpiji 3 Kg.
Konversi dari bensin ke gas bagi mesin kapal nelayan ini merupakan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) dari Kementerian ESDM untuk nelayan.
Nelayan yang sudah punya mesin bensin untuk ukuran kapal kecil maksimal 5 GT dan mesin 13 PK, maka itu akan diganti semua. Nelayan dapat 1 set termasuk tabung gas elpiji 3 Kg nya.
Nelayan tidak perlu khawatir, jika sewaktu-waktu gas elpji habis dalam perjalanan, maka mesin BBG pun dapat difungsikan kembali dengan menggunakan bensin.
Bagaimana sisi hematnya BBG ini bagi nelayan ?
Dalam 1 liter bensin setara dengan 2,4 ons gas untuk menjalankan mesin selama 1 jam. Kemudian biaya yang diperlukan untuk menggerakan motor selama 1 jam lebih mahal 5,11 kali lipat dibanding BBG. Kemudian tenaga maksimum yang dihasilkan BBM dalam percobaan 1 jam rata-rata hanya 0,966 kali tenaga yang dihasilkan BBG. Dan untuk meningkatkan tenaga putaran sebesar 1 RPm biaya yang dikeluarkan oleh gas lebih hemat 5,13 kali.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Tala Ir. Rizayadi Kamis,(5/11) mengatakan, Kabupaten Tanah Laut mendapatkan 377 buah mesin BBG tersebut. Untuk di Kalsel sendiri hanya ada 4 kabupaten yang dapat yakni Kota Banjarmasin, Kabupaten Tanah Laut, Tanbu, Kotabaru.
“2 titik yang telah ditetapkan dalam pendistribusian BBG ini yakni di Desa Sungai Rasau Kecamatan Bumi Makmur dan Desa Pagatan Besar Kecamatan Takisung, dan tahun depan diupayakan kembali Tala mendapatkan mesin BBG tersebut, karena di Tala masih berkisar 900 an nelayan,”kata Rizayadi.
Ia menambahkan, syarat nelayan mendapatkan mesin BBG jelas harus punya kartu KUSUKA (Kartu Pelaku Utama Usaha Perikanan) yang dikeluarkan oleh Bank dan memiliki kapal maksimal 5 GT dan mesin maksimal 13 Horse Power (HP).
Lebih lanjut Rizayadi mengungkapkan, program BBG ini membantu nelayan efisensi dalam hal penggunaan bahan bakar berupa gas yang lebih murah. Selain itu kadang nelayan kesulitan dalam mendapatkan bensin, sehingga mesin kapal BBG ini pun multi fungsi ini solusinya.
Mesin BBG bagi nelayan ini merupakan bantuan tahap pertama tahun ini, semua didukung oleh komisi 7 DPR RI, Syamsudin Umar dan Hasnur Riyadi dari Dapil Kalsel.
Nelayan di Tala secara gratis mendapatkan mesin BBG ini sepanjang punya kartu KUSUKA.
Menurut Rizayadi, berharap pihak PT. Pertamina juga menyediakan gas khusus nelayan, namun semua akan dibahas dalam rakor bersama PT.Pertamina guna memastikan dan kejelasan diadakan untuk pengadaan gas nelayan, agar natinya tidak mengganggu kebutuhan gas dimasyarakat. Semua masih dihitung, harga gas subsidi juga sama dimasyarakat Rp 19.000 per tabungnya, dan pihak PT.Pertamina yang juga nantinya menunjuk pangkalan resmi gas untuk nelayan.
“Usulan ke Kementerian ESDM soal gas nelayan ini sudah 2 tahun silam, dan didorong oleh komisi 7 DPR RI, baru bisa gol tahun ini,”jelas Rizayadi.
Bantuan BBG ke nelayan ini sendiri akan dilaksanakan pada Selasa, (10/11) mendatang di perkampungan nelayan di GOR Desa Pagatan Besar Kecamatan Takisung.baz