BUMDesa Kalsel Justru Bertambah di Masa Pandemi

by admin
0 comment 3 minutes read

Banjarbaru, BARITO – Perkembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam satu tahun terakhir menunjukkan peningkatan dari segi jumlah.

Pada tahun 2021, jumlah BUMDesa di Provinsi Kalsel sebanyak 1.492 dari total 1.864 desa. Kini, berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Kalsel hingga Juli 2022, jumlah BUMDesa bertambah 91 atau menjadi 1.573 buah dari total 1.864 desa.

Kepala DPMD Provinsi Kalsel, Faried Fakhmansyah mengatakan, peningkatan jumlah BUMDesa tidak terlepas dari dorongan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau yang akrab disapa Paman Birin.

Dukungan Paman Birin untuk kemajuan desa di Kalsel diantaranya dilakukan melalui pemberian kucuran dana hibah BUMDesa dengan total Rp1,5 miliar sejak tahun 2020 hingga sekarang.

Adanya dana hibah itu menjadi pelecut semangat pemerintah kabupaten, pemerintah desa dan warganya untuk membentuk BUMDesa.

“Ini juga menunjukkan bahwa BUMDesa terbukti mampu bertahan dan jumlahnya pun justru bertambah meski di masa Pandemi Covid-19. Artinya, potensi BUMDesa sebagai penggerak perekonomian desa telah terbukti, selain menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD), juga dapat menciptakan peluang bisnis yang melibatkan warga desa sehingga kehidupannya semakin sejahtera,” ujar Faried ketika dihubungi melalui telepon selularnya, Ahad (24/7/2022).

Faried merinci, pada tahun 2022, jumlah BUMDesa di Kalsel mencapai 1.573 atau 84,39 persen dari total 1.864 desa.

Dia mengatakan, seluruh kabupaten telah memiliki BUMDesa meski ada beberapa desa yang belum mendirikannya atau masih tersisa 261 desa yang belum ada BUMDesa.

Untuk itu Pemerintah Provinsi Kalsel akan terus memacu dan memotivasi kabupaten dan desa agar membentuk BUMDesa atau BUMDesa Bersama (BUMDesma).

BUMDesa Maju

Faried menjelaskan, pemerintah akan terus mendorong BUMDesa yang sudah berdiri untuk naik status.

Menurut pejabat yang pernah menjadi Staf Ahli Gubernur Kalsel Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Pemprov Kalsel telah melaksanakan amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2021. PP tentang Badan Usaha Milik Desa membagi BUMDesa dalam empat kriteria, yakni Perintis, Pemula, Berkembang dan Maju.
Sebelumnya pada tahun 2021, level atau status BUMDesa dibagi tiga, yakni Tumbuh, Berkembang dan Maju.

“Pada tahun 2022, sesuai PP Nomor 11 Tahun 2021, maka ada empat klasifikasi BUMDesa berdasarkan skor, yakni Perintis, Pemula, Berkembang dan yang tertinggi dengan skor lebih dari 85 adalah kategori  Maju. Nah, hampir seluruh kabupaten di Kalsel telah memiliki BUMDesa berkategori maju,” jelasnya.

Jumlah BUMDesa dengan klasifikasi maju di Kalsel saat ini sebanyak 20 dari tujuh kabupaten, rinciannya Kabupaten Tanah Laut (Tala) 3 desa, Kotabaru 3, Banjar 2, Barito Kuala (Batola) 1. Selanjutnya, Tapin 3, Tabalong 2 dan Tanah Bumbu (Tanbu) 6 desala. Sedangkan jumlah desa kategori berkembang 107, pemula 361 dan perintis 1.085.

Lebih jauh Faried menuturkan, penilaian BUMDesa yang dilakukan DPMD Provinsi Kalsel bertujuan untuk membangun dan memberikan motivasi desa lain untuk membentuk BUMDesa, sehingga mampu mengelola potensi desa sebagai penghasil Pendapatan Asli Desa (PADes).

“Kami akan terus meningkatkan kemajuan BUMDesa, baik melalui bantuan berbentuk hibah, maupun program dan kegiatan. Misalnya membantu pemasaran dan promosi dengan mengadakan ekspo, meningkatkan kemampuan manajerial pengurus BUMDesa melalui pelatihan dan bimbingan teknis serta menggelar lomba desa dan kelurahan se-Kalsel,” cetus Faried sembari mengatakan bahwa pihaknya pada awal Agustus ini akan menyelenggarakan BUMDesa Ekspo.

“Kami mengimbau masyarakat luas untuk memeriahkan dan meramaikan BUMDesa Ekspo 2022 dengan datang berkunjung ke Duta Mall Banjarmasin awal Agustus nanti. Nanti akan ditampilkan produk terbaik dari BUMDesa dan acara hiburan menarik lainnya,” ajaknya.

Penulis : Cynthia
Editor    : Sophan Sopiandi

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment