Berbagai Ekspresi Tolak Kenaikan BBM Dilakukan Mahasiswa

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Penolakan kenaikam bahan bakar minyak (BBM) dilakukan berbagai ekspresi. Ada yang dilakukan secara dialog, demo dengan massa besar ada juga demo perorangan.

Seperti yang dilakukan Arbani dan Fahrianoor. Dua mahasiswa dari salah satu Kampus di Banjarmasin ini melakukan demo tolak kenaikan BBM hanya menggunakan sepeda dan motor.

Arbani yang mengenakan jaket hitam sambil mendorong motor maticnya membawa kardus bertuliskan “Lagi menghemat BBM, PERTALITE mahal. BBM naik, rakyat tercekik dimana nurani pemerintah”.

Sedangkan Fahrianoor naik sepeda sambil mengenakan baju yang juga terbuat dari kardus dengan tulisan “BBM NAIK RAKYAT TERCEKIK”.

“Sindiran kami ini tujuannya agar pemerintah sadar bahwa kondisi harga BBM yang sudah terlalu mahal. Makanya kami memilih aksi dengan mendorong motor dan menaiki sepeda sebagai gambaran masyarakat yang harus menghemat BBM untuk beraktivitas setiap harinya,” ucap Fahrianoor.

Selain itu, ia menilai keputusan menaikkan harga BBM ini dipastikan akan berdampak pada lonjakan harga pada komoditas kebutuhan pokok masyarakat di pasaran.

“Ini sudah pasti membebani masyarakat, apalagi kondisi perekonomian sekarang masih dalam kondisi terpuruk pasca pandemi,” ujarnya.

Menurutnya, aksi sindiran ini tidak perlu menerjunkan massa yang banyak. Pasalnya sedikit atau banyak jumlah massa bukan tidak menjadi masalah bagi pihaknya dalam menyampaikan keresahan masyarakat terkait naiknya harga BBM saat ini.

“Apalagi sekarang isu kenaikan BBM ini sudah jadi isu nasional. Makanya kami mengambil sikap dengan menjalankan aksi sekarang dengan cara seperti ini,” ungkapnya.

Selain itu, Arbani menjelaskan bahwa aksi dorong sepeda motor tersebut merupakan simbol bahwa masyarakat harus menghemat konsumsi BBM akibat mahalnya harga BBM.

“BBM subsidi yang dinaikkan ini artinya lebih baik dorong aja sepeda motor kita. Karena hari ini masih banyak masyarakat kita yang mencari nafkah bergantung dengan BBM,” ujarnya.

Terpisah, aksi mahasiswa ini mengepresikan penolakan BBM dengan dialog yang kemudian membagikan realise penolakannya dan merencanakan aksi demontrasi dengan jumlah banyak orang.

Mereka dari Badko HMI Kalsel-teng Kecam keras kenaikan harga BBM siap aksi sampai menang.

Roy prayoga selaku kabid PTKP Badko HMI Kalsel-Teng merasa kecewa dengan kebijakan pemerintah yang sangat memberatkan rakyat di mana kenaikan BBM ini ber imbas pada semua sektor.

Di pastikan harga bahan pokok juga akan ikut naik. Di beberapa tempat di kalsel yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan di pastikan mereka terdampak karna harga jual ikan dan harga beli bbm tidak seimbang hal ini akan menyebabkan beberapa masalah yang akan makin memberatkan rakyat.

Badko HMI kalsel-teng menolak keras dengan kenaikan BBM bersubsidi dan kami akan melaksanakan aksi turun ke jalan beberapa hari kedepan.

“Misalkan pemerintah tidak melakukan evaluasi maka kami Badko HMI kalsel-teng akan melaksanakan aksi turun kejalan untuk menyampaikan keresahan kami dan keresahan rakyat sampai menang,” tegasnya.

Penulis : Hamdani

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment