Banjir Rob dan Hujan Kembali Mengancam

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Ancaman banjir rob kembali melanda Kota Banjarmasin. Kondisi itu juga di khawatirkan karena rob bebarengan dengan intensitas curah hujan tinggi.
Pantauan di lapangan, berbagai kawasan di Kota Banjarmasin sudah terendam, seperti di wilayah Kecamatan Banjarmasin Barat, Banjarmasin Tengah, dan Banjarmasin Utara.

Menurut data sementara yang dikeluarkan BPBD Banjarmasin Minggu 13 November 2022 lalu, ada sembilan kawasan yang terendam air pasang. Untuk ketinggian pasang Variasi, mulai naik ke jalanan hingga sudah ada yang masuk ke pemukiman.

Kepala BPBD Banjarmasin, Husni Thamrin menjelaskan bahwa rob menjadi satu dari dua bencana yang kerap terjadi di Banjarmasin.

Baca Juga: Harga Sembako Melambung, Beras Lokal Paling Signifikan

“Satunya lagi, itu kebakaran. Kondisi sekarang, yang kami khawatirkan itu pasang tinggi air sungai, didukung dengan hujan deras. Ini yang bisa menyebabkan rob,” ucapnya saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Senin (14/11) siang.

Selain pasang tinggi air sungai, yang mesti diwaspadai adanya kiriman air dari daerah tetangga. Yang nantinya kembali ke laut, tapi melalui daerah Kota Banjarmasin.

“Ini biasa terjadi di musim penghujan,” tambahnya.

Lantas, apa upaya yang dilakukan pihaknya dalam menanggapi ancaman ini?

Terkait hal itu, Husni mengaku bahwasaat ini pihaknya sudah mengantongi surat edaran dari Pemprov Kalsel terkait peringatan akan bencana.

Isinya, meminta pihaknya untuk mengantisipasi dan siap siaga. Mengingat di bulan Oktober hingga sekarang, intensitas hujan mulai sedang dan tinggi.

“Puncaknya, di bulan Desember dan Januari,” jelasnya.

“Sebagai antisipasi, kami sudah beberapa hari tadi mensosialisasikannya ke daerah-daerah di Banjarmasin yang rawan terpapar banjir rob,” jelasnya.

Misalnya, pada hari Selasa tadi. Setidaknya ada tiga kelurahan di kawasan Kecamatan Banjarmasin Selatan, yang sambanginya. Diantaranya yakni Kelurahan Pemurus Dalam, Tanjung Pagar, dan Mantuil.

Baca Juga: Sungai Mesa Berdarah, Korban Tewas Ditusuk di Dada

“Besok (hari ini, red) kami sosialisasi ke Belitung Selatan di Kecamatan Banjarmasin barat. Lalui ke Kelurahan Sungai Miai di Banjarmasin Utara,” jelasnya.

Secara pemetaan sejumlah kawasan yang disebutkannya itu adalah daerah yang tiap tahunnya mengalami limpasan air pasang.

“Lalu, selama 24 jam penuh, kami juga siap siaga. Ada tiga regu personel yang diturunkan untuk memantau lalu melaporkan perkembangan. Mereka bekerja secara bergantian,” ungkapnya.

Husni memaparkan, banjir rob yang terjadi bukan peristiwa dadakan. Lazim terjadi bahkan rutin di tiap tahunnya. Apalagi bila didukung dengan curah hujan tinggi.

Kendati demikian, ia berharap peristiwa banjir besar yang terjadi pada tahun 2021 lalu tak lagi terulang.

Lantas, apakah ketinggian limpasan air itu kian meninggi di setiap harinya? Husni tak bisa memberikan jawaban. Ia hanya bilang, apabila hanya karena air sungai pasang, maka penurunannya akan cepat terjadi.

Lainnya halnya, apabila dibarengi dengan hujan deras. Untuk itu, yang sementara ini dilakukan pihaknya hanya bisa memantau juga melakukan sosialisasi.

“Kami meyakini, banjir itu karena kesalahan kita sendiri. Jadi, kami juga minta tolong, agar sama-sama menjaga lingkungan,” imbaunya.

“Jangan buang sampah sembarangan, apalagi sampai membuangnya ke saluran air. Hingga mengakibatkan penyumbatan,” pesannya.

Lalu, ia juga mengingatkan, apabila ada saluran air di sekitar rumah warga yang tersumbat, jangan hanya menunggu pembenahan dari pemerintah.

Baca Juga: Buat SKCK Harus ke Polresta Banjarmasin? Lewat Online Aja Simak Caranya

“Tolong, benahi yang sedikit-sedikit itu. Sambil dilaporkan. Soal penanganan tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah sendirian. Perlu kerja sama semua pihak,” tekannya.

“Kami juga akan melaporkan kondisi ini ke dinas terkait, termasuk dalam rapat penanganan,” tandasnya.

Terpisah, adanya banjir rob yang menyasar sejumlah kawasan di Banjarmasin, juga diketahui Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.

Ia juga meminta agar warga memerhatikan kondisi saluran air di lingkungan tempat tinggal. Termasuk, untuk tidak membuang sampah sembarangan, bahkan hingga membuangnya ke dalam got atau saluran air, yang bisa mengakibatkan penyumbatan.

Di sisi lain, upaya yang saat ini dilakukan pihaknya, yakni melalui pembangunan sejumlah drainase berikut trotoar di sejjmlah titik.

“Sebagian sudah selesai, dan kami pastikan saluran air bisa berfungsi dengan baik,” ucapnya.

Hanya nantinya, menurut Ibnu, mampu tidaknya saja drainase yang ada itu untuk menampung hingga menyalurkan limpasan air ketika terjadi rob.

“Yang kami khawatirkan itu, pasang air sungai sedang tinggi, ditambah curah hujan yang tinggi. Tapi kalau cuma pasang air sungai sesang tinggi saja, saya rasa turunnya akan cepat juga,” ujarnya.

Ibnu pun lantas mengimbau, bagi warga yang bermukim di pinggir alias bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Saya rasa, masyarakat sudah tahu dan apa yang mesti dilakukan. Tinggal mengantisipasi masuknya hewan liar atau binatang buas yang masuk ke dalam rumah saja,” tandasnya.

Baca Juga: Wali Kota Ingin Semua Kelurahan Miliki Layanan Rumah Mediasi

Related posts

Konsolidasi Bawaslu RI dengan Media Sebagai Pilar Demokrasi

PLN IP UBP Barito Perkuat Kesejahteraan Tenaga Kerja dalam Momentum Hari Buruh Menuju Lingkungan Kerja yang Produktif

Cegah Radikalisme, BNPT Gelar Smart Indonesia Bersatu Bangsaku