Bangku Kosong Imbas Sistem Zonasi

Banjarmasin, BARITO – Sistem Zonasi Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk SMP di Banjarmasin belum efektif. Pasalnya, dampak pelaksanaan tersebut berakibat kurangnya kuota terhadap siswa baru di SMP.

Kurangnya kuota juga terjadi di tahun sebelumnya dan tahun ini kembali diulang.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, saat ini ada 14 sekolah SMP yang mengalami kekurangan kuota alias masih banyak bangku yang kosong.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, Totok Agus Daryanto, mengatakan sebelumnya kekurangan terjadi 13 sekolah, namun saat sistem diperbaharui lagi akhirnya tercatat ada 14 sekolah yang tidak memenuhi kuota.

Berikut SMP Negeri Banjarmasin yang tidak memenuhi kuota : SMPN 10, SMPN 13, SMPN 14, SMPN 16, SMPN 17, SMPN 18, SMPN 20, SMPN 21, SMPN 22, SMPN 25, SMPN 28, SMPN 29, SMPN 34, SMPN 32.

“Ada 14 sekolah SMP yang kekurangan kuota yang terbaru ini SMPN 34 Banjarmasin,” ucapnya.

Melihat itu, Totok langsung meminta sekolah untuk membuka pendaftaran secara offline. Dengan harapan sekolah-sekolah yang sepi pendaftar ini pun bisa memenuhi kuota siswa yang tersedia.

“Kita ambil kebijakan karena masih ada waktu kan, jadi orangtua yang anaknya belum tertampung bisa mendaftar di sekolah negeri secara offline atau langsung mendatangi ke sekolahnya,” katanya.

Totok menambahkan bahwa pendaftaran secara offline di sekolah negeri ini diperbolehkan karena pertimbangan keperluan masyarakat juga.

“Diperbolehkan karena SMP negeri ini kan juga untuk melayani masyarakat, jangan sampai usia sekolah malah tidak sekolah,” bebernya.

Meskipun diperbolehkan mendaftar secara offline, ia pun menekankan agar orangtua siswa juga memperhitungkan jarak.

“Silahkan, tapi pertimbangkan jarak tempat tinggal dengan sekolah adalah yang terdekat,” katanya.

Totok pun menilai pelaksanaan PPDB Online kali ini secara umum berlangsung dengan sangat baik.

“Secara aplikasi tidak masalah, hanya memang ada sekolah yang tidak memenuhi kuota. Dan ini dikarenakan berbagai faktor, misalnya di satu daerah terkumpul beberapa sekolah, kemudian akses jalan dan sebagainya,” tutupnya.

Sementara itu Kepala SMPN 10 Banjarmasin, Saipuddin Zuhri memaklumi jika beberapa sekolah kekurangan pendaftar secara online.

“Memang ada beberapa penyebabnya, mulai dari masalah letak geografis sekolah, kemudian juga menumpuk di satu titik hingga akses jalan dan sebagainya. Tapi kita tentu sangat memaklumi,” cetusnya.

Penulis: Hamdani

Related posts

DPRD Bahas Raperda Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi

Kondisi Atlet PPLP Kalsel Kategori Baik, Kemenpora dan Dispora Kalsel Tes Tiga Cabor

Resmi Pimpin MHKI Kalsel, Dr Machli Siap Membangun Hukum Kesehatan di Banua