ASP Beri Penghargaan kepada Tahfizh Alquran

Pata peserta Karantina Tahfiz AlQuran Hafal 30 Juz saat perpisahan dam wisuda yang dihadiri Asisten Administrasi Umum Heriansyah, Kamis (30/5) sekaligus menutup Karantina Tahfizh Ramadan Angkatan ke-7 Kalsel, di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin (30/5). (foto salman/brt)

Banjarmasin, BARITO – PT Awang Sejahtera Permai (ASP) mengundang para santri Karantina Tahfizh Al Quran Angkatan VII tahun 2019 dan anak-anak yatim dari sejumlah panti asuhan di Kota Banjarmasin, Rabu (29/5) di Mini Water Boom Jalan HKSN Banjarmasin.
Selain menjamu berbuka puasa dan memberikan bingkisan, sejumlah tahfizh diberikan bantuan/beasiswa dari perbankan sebagai apresiasi upaya peserta karantina tahfiz selama Ramadan.
“salah satu program kami, mereka yang tahfiz (hafal 30 juz Alquran,red) jadi kader kami sebagai pembimbing,” ujar Pembina Yayasan Qurani Qaryah Tahyyibah, Anwar Hadimi usai acara buka puasa bersama yang menghadirkan KH Abdul Hafiz Anshari selaku penceramah.
Hadimi yang juga Pimpinan PT ASP itu, merasa cukup puas dengan kegiatan karantina tahfiz tahun ini, karena dari 250 peserta, 24 orang diantaranya berhasil hafal 30 juz. Jumlah ini lebih banyak dari tahun lalu yakni 20 orang tahfiz/tahfizah.
Pihaknya ujar Hadimi, melakukan evaluasi tiap tahun dan memberikan penghargaan kepada santri tahfizh alquran ini. Selain itu, para pengajar juga mendapatkan apresiasi atas kerja keras mereka.
“Mereka luar biasa, kami berikan penghargaan, mereka yang beprestasi kami berikan umrah, juga ustadz-ustadzahnya,” ujar Hadimi yang berkeinginan setiap keluarga nantinya minimal punya satu orang yang mahir membaca Alquran..
Karantina yang dilakukan Tahfizh Alquran Nasional Cabang Kalsel selama satu bulan penuh di Ramadan ini. Selain salah satu upaya melahirkan generasi penghapal Quran sejak dini, juga nantinya mereka bisa meyebarluaskan kepandain mereka.
Dikatakan Hadimi, karantina ini sebagai upaya membina dan memberikan pembelajaran tentang agama. Khususnya hapalan Alquran dan peserta tak hanya terfokus hafalan, juga diberikan pengetahuan yang lain seperti tata cara salat yang benar hingga bacaannya.
Di karantina ini, rupanya tak hanya diminati warga sekitar. Banyak orangtua dari daerah lain seperti Hulu Sungai Tengah, Tapin, hingga Tabalong yang menitipkan anak mereka untuk mendapatkan pembinaan dan bimbingan. slm

Related posts

Workshop Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik 2024

HM Tambrin: Layanan Haji Ramah Lansia Dimulai dari Tanah Air

BPSDMD Kalsel Didorong Tingkatkan Penerimaan PAD