Banjarmasin, BARITO – Pemko Banjarmasin hanya bisa menurunkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 2019 kurang lebih Rp 100 miliar dari SILPA 2018 senilai Rp 380 miliar.
Menurut Kepala Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin, Subehan Noor Yaumil, meskipun belum bisa banyak merubah angka SILPA di tahun 2019, namun setidaknya bisa menurunkan hingga 100 miliar.
Bagi Subehan, itu merupakan buah kerja keras tim Pemko Banjarmasin. Ia menarget tahun 2020 SILPA bisa lebih diperbaiki lagi dan anggaran terserap sepenuhnya.
“Silpa tahun 2019 terhitung Rp 269 miliar ini menurun dari pada Silpa 2018 yang terhitung Rp 380 miliar,” katanya saat ditemui wartawan di kantornya di Jalan Pramuka, Jumat (3/1).
Subehan menyebutkan, anggaran 2019 adalah Rp 1,774 Triliun dan terealisasi Rp 1,653 triliun atau 93 persen.
Kemudian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banjarmasin yang ditarget Rp 314 miliar, 2019 teralisasi Rp 330 miliar atau 105 persen. Sehingga itu, pemko Banjarmasin di tahun 2020 akan kembali menaikan target PAD.
“Target PAD 2019 capai 100 persen lebih dan 2020 targetnya kami naikan 40 miliar lebih. Ini menghitung karena banyak potensi pajak yang bakal bisa diambil lagi,” katanya.
Ia menjelaskan, potensi PAD yang dimaksud adalah karena Bakeuda sebulan terakhir ini telah menjalankan alat penghitung pajak. Alat itu dinamai Tapping Box yang baru dijalankan Desember lalu.
Dari akurasi yang dilaporkan dari alat tersebut, kata Subehan sangat bagus meningkatkan PAD.
“Bayangkan saja, dari hasil rekaman Tapping Box disalah satu pajak rumah makan di Banjarmasin PAD awalnya 8 juta menjadi 20 juta. Artinya alat tersebut sangat baik difungsikan dan tahun ini Tapping box akan ditambah menjadi 400 lebih yang dipasang ke berbabagi titik potensi PAD di Banjarmasin,” katanya.
Penulis: Hamdani